Bagian Scaffolding "Plank And Hanging" - Scaffolding Part 5
Scaffolding sangat familiar digunakan dalam dunia project, terutama project yang terdapat aktifitas ketinggian didalamnya. Secara analisa Scaffolding adalah alat bantu yang paling efektif dan paling tepat dalam mendukung keselamatan para pekerja bila akan melakukan pekerjaan diketinggian. Dalam blog ini akan dijelaskan mengenai perencanaan, pendirian atau instalasi, pemeriksaan, penggunaan dan pembongkaran scaffolding. Sebelum diinstal dalam suatu aktifitas pekerjaan, Scaffolding harus memenuhi persyaratan standart pendirian. Persyaratan-persyaratan yang dibakukan didalam prosedur harus diikuti oleh setiap pekerja yang terlibat guna menjamin keselamatan pekerja itu sendiri.
Sample Aplikasi Plank Dalam Rangkaian Scaffolding |
Working Platform - Plank
Material Plank harus terbuat dari kayu kelas 1, yang tergolong dalam kayu adalah sebagai berikut:
- Papan Ulin
- Papan Bangkirai
- Papan Jati
Tebal minimal papan yang digunakan sebagai planks adalah 38 mm pada kondisi papan kering dengan kelembaban kurang dari 15%, lebar papan adalah 300 mm.
- Pemasangan
- Tebal papan harus seragam.
- Celah antara papan yang bersebelahan tidak boleh melebihi 10 mm.
- Bilah papan dipasang pada tumpuannya (Putlog) dan panjang bilah papan melebihi tumpuannya antara 150 mm sampai 250 mm.
- Jarak maksimal bentangan dari sebilah papan tergantung dari tebal papan yang digunakan.
Tabel jarak maksimal bentangan dari sebilah papan tergantung dari tebal papan yang digunakan sebagai berikut:
Ukuran Standart Working Platform - Plank |
Setiap bilah papan yang di pasang harus diikatkan ke tumpuannya (Putlog) dengan menggunakan tali kawat baja. Tali kawat baja harus elastic dan berdiameter tidak kurang dari 1,6 mm.
Working Platform - Plank |
Gin Wheel untuk Mengangkat Material
Apabila gin wheel dipasang untuk tujuan pengangkatan material, maka gin wheel tersebut harus memenuhi persyaratan berikut ini:
- Gin wheel di pasang dengan menggunakan right angle coupler.
- Pada Gin wheel tertera S.W.L tidak lebih dari 50 kg.
Aplikasi Hanging Scaffold |
Hanging Scaffold
Suatu hanging scaffold adalah jenis perancah bebas (independent scaffold) yang didirikan dengan posisi menggantung pada suatu struktur permanen. Pada dasarnya semua persyaratan yang diterapkan pada independent scaffold berlaku pula pada hanging scaffold dengan tambahan persyaratan dalam pendiriannya sebagai berikut:
- Harus dipastikan bahwa semua titik sambungan antara scaffolding dengan struktur permanen yang menumpunya dan semua sambungan pada scaffolding itu sendiri terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi pergeseran apabila hanging scaffold mengalami pergeseran.
- Harus dipastikan bahwa titik sambungan antara scaffolding dengan struktur permanen memiliki kekuatan untuk menanggung scaffolding dan bebannya dan paling tidak ada safety factor sebesar 3, artinya kekuatan titik sambungan tersebut tiga kali lipat dari berat scaffolding ditambah berat beban yang akan ditanggungnya.
- Tubes (pipa scaffolding) yang menggantung pada titik sambungan dengan struktur permanen diikat dengan menggunakan sambungan right angle coupler sebanyak dua kali pada titik-titik sambungan tersebut.
- Tidak boleh digunakan sleeve coupler pada tubes (pipa scaffolding) yang berfungsi sebagai penggantung.
- Pada bagian atas tubes (pipa scaffolding), penggantung harus dipasang coupler, begitu pula pada ledger yang terletak di bagian bawah tubes (pipa scaffolding) penggantung itu.
- Harus dipastikan coupler & baut berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
- Pada saat pemasangan hanging scaffold, pekerja harus menggunakan fall arest system yang terdiri atas full-body harness atau bekerja dari elevating work platform.
Aplikasi Hanging Scaffold |
Comments
Post a Comment