Yellow Lime

29 Maret 2014, Candi Tegowangi – Pare,  Adventure time selanjutnya setelah seminggu berada di Pare adalah Candi Tegowangi, baru sempet adventure time lagi jika weekend, karena dihari biasa sudah mulai mengambil kelas kursus, berhubung aku sangat semangat untuk bisa cepat menguasai bahasa inggris jadi sehari bisa masuk 5 kelas berbeda, tapi tetep aja ga seperti yang di bayangkan ^_^. Perjalanan menuju Candi Tegowangi dari Pare menggunakan sepeda, sekitar 1 – 2 jam, hampir sama waktu perjalananya seperti seperti Menuju Candi Surowono, hanya beda arah, Candi Surowono berasa ke arah Utara Pare, Candi Tegowangi ke arah barat dari Pare. Perjalanan menuju Candi Tegowangi, lebih sulit dan jauh menurutku, karena banyak melalui sawah, kebun2 dan jarang ada penduduk yang bisa di tanya. Hanya mengikuti jalan lintas daerah, banyak mobil besar yang ngebut2, jadi harus extra hati2, di kiri kanan sepanjang jalan kebanyakan sawah, dan ternyata jauh sekali ini Candi kalo nai

24 Maret 2014, Candi Surowono – Pare, Karena Jawa Timur memang terkenal dengan banyak peninggalan budayanya, cagar budaya, sisa2 kerajaan, dan tentunya bangunan candi yang tersebar hampir dsemua wilayah Jawa Timur. Sebagai pecinta heritage culture, Jawa Timur memang wajib untuk di jelajahi. Pemandangan Halaman Candi Candi Surowono Berbekal info dari Bapak tukang parkir di Mesjid Agung Pare, tanya sana sini dan berhenti setiap belokan untuk tanya orang, akhirnya aku sampai juga di Candi Surowono, perjalanan sekitar 1 jam lebih menggunakan sepedah dari Mesjid Agung Pare, karena harus banyak turun untuk tanya orang sekitar. Melewati, banyak sawah, pedesaan, kolam ikan, sungai, dan tempat2 yang sepi yang membuat sedikit horor. Saat itu waktu sudah lumayan sore sekitar jam 3 - 4 sore, suasana Candi yang sepi sedikit horor juga sih, hanya aku pengunjung satu2nya, serta beberapa anak kecil yang sedang bermain layangan. Aku membayar mereka dengan beberapa uang ribuan agar

24 Maret 2014, Welcome Kampung Inggris – Pare, Langkahku pasti, keluar dari tempat kerja yang nyaman di Bojonegara, Cilegon – Banten, dengan niat untuk mencoba mengimprove kemampuan B inggris yang sangat payah, Jam 4 subuh kereta dari Bandung berhenti distasiun Kediri setelah hampir 12 jam perjalanan dalam kereta, stasiun masih sangat sepi dan gelap di luar. Ada separuh rasa hampa, apakah ini keputusan yang tepat untuk diambil, mengginggal pekerjaan, dengan penghasilan yang lumayan dan jabatan project leader diumur yang baru 25 th ini. Tapi hidup itu adalah sebuah pilihan, dan selalu pasti ada resiko didalam pilihanya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, seandainya aku salah dan menyesal nanti, ya anggap saja pernah mencoba sesuatu, dari pada menyesali pada akhirnya karena belum pernah mencoba sesuatu yang baru. Diam distasiun kereta sambil menunggu pagi, berbekal informasi dari internet, tentang kampung inggris, aku nekat berangkat ke sana sendirian. Infonya dari sta

Setiap pertemuan pastilah diakhiri dengan perpisahan, entah meninggalkan kesan yang baik atau buruk, tergantung dengan dari mana sudut pandang melihatnya. Tapi setidaknya hampir 2,5 th ini, ditempat ini, di Bojonegoro, Cilegon, selalu berusahan melalukan yang terbaik agar project yang di handle selalu lancar jaya, on time, no delay dan yang paling penting menghasilkan profit yang besar. Area Depan Shop Berat sekali meninggalkan perusahan ini, PT Cilegon Fabrikator adalah perusahaan pertama yang menerima fresgraduate apa adanya semacam diriku, dengan otak dan IPK pas pasan, dan memberi kesempatan sebanyak – banyaknya untuk belajar. 2,5 th lamanya dengan dikelilingi orang - orang yang baik, sangat mensupport, kenyamanan, jabatan, salary dan fasilitas full yang diberikan. Tapi kembali lagi namanya hidup, sebagai anak muda kala itu yang masih punya banyak sekali keinginan, dan diharuskan untuk “Move On”, katanya sih kalo masih muda harus berani meninggalkan “ZONA NYAMAN” biar tau kal