"Welcome Kampung Inggris" - Pare, Kediri - Mesjid Agung Pare
24 Maret 2014,
Welcome Kampung Inggris – Pare,
Langkahku pasti, keluar dari
tempat kerja yang nyaman di Bojonegara, Cilegon – Banten, dengan niat untuk
mencoba mengimprove kemampuan B inggris yang sangat payah, Jam 4 subuh
kereta dari Bandung berhenti distasiun Kediri setelah hampir 12 jam perjalanan dalam kereta, stasiun masih sangat sepi dan gelap di
luar. Ada separuh rasa hampa, apakah ini keputusan yang tepat untuk diambil,
mengginggal pekerjaan, dengan penghasilan yang lumayan dan jabatan project
leader diumur yang baru 25 th ini.
Tapi hidup itu adalah sebuah pilihan,
dan selalu pasti ada resiko didalam pilihanya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya,
seandainya aku salah dan menyesal nanti, ya anggap saja pernah mencoba
sesuatu, dari pada menyesali pada akhirnya karena belum pernah mencoba sesuatu yang baru.
Diam distasiun kereta sambil
menunggu pagi, berbekal informasi dari internet, tentang kampung inggris, aku
nekat berangkat ke sana sendirian. Infonya dari statsiun kediri, ada angkot
yang langsung menuju Pare. Dengan ongkos sekitar Rp. 30 ribu waktu itu, wajar
saja dengan jarak yang lumayan jauh, serta koper ku yang besar. Sesampainya
diPare, aku mencari kosan, Alhamdulilah dimudahkan mendapatkan kosan yang
nyaman, bersih dan murah, 125 ribu/bulan, dengan fasilitas kasur, lemari, kursi
dan meja kecil. Serta tetangga sebelah yang baik sekali bernama Mba Ana, Mba
Ana ini orang jawa asli dari Pekalongan, Guru matematika, yang punya mimpi
untuk selalu terus maju, semangatnya kadang membuatku malu. Terbiasa tinggal
dikota besar seperti Bandung dengan fasilitas yang serba ada, kadang menjadikan
diri malas untuk berusaha lebih.
Di Pare ini transportasi yang
ideal adalah sepeda, Pare adalah kota kecil yang nyaman, tetapi sangat panas,
dan panasnya cepat sekali membuat kulit menjadi gelap. Aku menyewa sepedah,
dengan jaminan KTP, seharga 80 ribu/bulan. Sepedah berwarna pink dengan
keranjang. Setelah menyewa sepedah aku langsung jalan2 sendirian keliling Pare,
anak Pecinta Alam memang terbiasa dengan sosialisai medan sekitar terlebih
dahulu. Keliling pare, mencari tempat2 les yang terkenal di internet, profil
mereka aku pelajari terlebih dahulu dari internet sebelumnya, mencari tempat
nongkrong, rumah sakit, apotik, pasar, dan tempat2 yang penting untuk aku
ketahui.
Datang ke tempat baru membuat
hasrat adventur ku tidak terbendung, hari itu juga aku keliling melihat apa
saja tempat wisata di sekitar pare yang bisa ku lalui dengan sepeda. Tempat
pertama yang di kunjungi adalah Mesjid Agung Pare, sekalian solat Dzuhur
disana. Dengan pemandangan taman yang terawat tepat disebelah kawasan Mesjid
Agung Tersebut namanya taman KiliSuci. Berhubung pergi sendiri, alhasil meminta tolong tukang parkir
untuk mengambilkan foto. Sambil tanya2 ada apa lagi tempat wisata di Pare. Info
bapak tukang parkir ada Candi dekat sini, Namanya Candi Surowono perjalanan
sekitar 1 -2 jam dengan sepedah, lumayan jauh juga. Jika mau ke sana harus
langsung, karena takut kesorean, di kota baru, belum kenal siapa2, bahaya juga
kalo pergi adventure sendiri, terus ada apa2. Berangkatttttttt.......
![]() |
Masjid Agung Pare |
![]() |
Taman Kilisuci |
Info :
- Ada ratusan kursus di Pare, ada yang special grammar, speaking, ielts, dl
- Cari informasi sebanyak mungkin tentang tempat kursus yang akan kamu ambil jangan sampai salah ambil program atau tempat kursusnya.
- Harga tempat kursusnya relatif terjangkau, tergantung
lamanya waktu belajar, dan program apa yang di ambil, ada paket 1 minggu 75
ribu, 2 minggu 150 ribu, 1 bulan 200 ribu, ada juga paket gabungan 1 bulan 400
ribu fokus dari pagi sampai sore (full day)
Salah Satu Contoh Paket Bulanan - Program Grammar - Namanya memang kampung inggris, tetapi ada berbagai kursus bahasa lain disana,seperti arab, mandarin, korea, jerman, dll.
- Tempat les di pare biasanya di buka setiap tgl 10 dan 25 setiap bulanya, jadi jika mau datang ke sana di usahakan 3 hari sebelum tgl tersebut, sehingga punya waktu untuk memilih tempat les yang tepat.
- Saat sewa sepeda cek ban dan remnya.
Comments
Post a Comment