Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting

Ruang lingkup document ini mencakup proses fabrication dari awal, sampai pada material selesai difabrication dan siap untuk melalui proses painting. Proses tersebut melibatkan dua department terkait yaitu department fabrication dan QA/QC team. Department fabrication harus memastikan seluruh proses fabrication berjalan dengan baik, dan department QA/QC harus memastikan bahwa kualitas dari fabrication sudah sesuai dengan standard client. Sehingga dua department tersebut harus berjalan beriringan agar produk yang dihasilkan seluai dengan standard dan request client. Dalam proses fabrikasi mayoritas seluruh flow sama, ini adalah sample yang digunakan dalam project fabrication, Installation  & maintenance yang dikerjakan saat ini, tetapi kembali lagi bahwa standar, flow, procedure, nama, istilah, proses, tahapan tiap perusahaan berbeda – beda ya. 

https://maheswariandini.blogspot.com/Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting

Pembuatan Flow Fabrikasi apakah diperlukan ? 
Pembuatan flow dalam pekerjaan fabrikasi dilakukan agar para pekerja mengetahui panduan dalam mengerjakan urutan flow proses pekerjaan fabrication, panduan atau standarisasi tersebut biasanya disebut dengan nama Flow Prosedur. Prosedure sangat diperlukan agar seluruh pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan jika sewaktu - waktu terjadi kesalahan akan mudah dalam hal tracenya. Pakerjapun akan lebih mudah untuk mengetahui kebenaran dan ketersediaan dan distrubusi dari drawing dan material yang ada atau telah sampai di workshop, sesuai dengan list dan permintaan dalam FSR yang dikirimkan oleh Client. Flow prosedure pun akan menjelaskan tentang skema pengecekan dan pengembalian jika suatu saat ditemukan drawing atau material yang sampai di workshop tetapi tidak sesuai dengan permintaan dalam FSR. Setelah drawing dan material sampai, lolos check dan siap maka saat itulah dapat dimulainya sebuah proses fabrication.

https://maheswariandini.blogspot.com/Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting

Istilah – istilah Yang Mungkin Muncul

  • CEWE - Cost Estimate Work Execution, adalah estimasi yang berisi harga, durasi pekerjaan, peralatan yang digunakan, consumable yang dibutuhkan. CEWE akan digunakan sebagai estimasi dasar harga dari pekerjaan yang dikerjakan.
  • FSR - Fabrication Service Request
  • Fabrication Team - Terdiri dari coordinator fabrication, planner fabrication.
  • QC/QA Team - Terdiri dari coordinator QC, inspector, admin QC.
  • DRW - Drawing Adalah gambar teknik yang akan menjadi acuan proses fabrication.
  • ITP - Inspection and Test Plan
  • WPS - Welding Procedure Specification
  • TQ - Technical Query adalah proses formal yang meminta klarifikasi atau pertanyaan dari perusahaan yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Didalam format technical quary terdapat kolom tanggapan dari perusahaan apakah disetujui atau tidak permintaan klarifikasi tersebut oleh perusahaan, biasanya technical query diajukan jika ada suatu pekerjaan, pembelian, dll, yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan baru pihak kontraktor mengajukan technical query tersebut.
  • MDR - Manufacturing Data Record
  • MTO - Material Take Off
  • Welding Map - digunakan untuk mengetahui rencana pengelasan pada suatu peralatan. Umumnya terdiri dari gambar sketch peralatan, termasuk posisi yang akan dilas, dan diberi keterangan no. WPS yang akan digunakan.
  • Welder Log Book - Adalah daftar atau log book yang menginformasikan nama welder, kualifikasinya dan kegiatannya. Log book ini sangat bermanfaat bagi inspector untuk mengetahui apakah welder tersebut masih qualified (terus bekerja), atau diperlukan test ulang (kalau 6 bulan tdk bekerja).
  • MIR - Material Inspection Report
  • MBS  - Material Balance Sheet
  • NDT - Non Destructive Test, biasa dikenal dengan pengujian tanpa kerusakan adalah aktifitas tes atau pengujian terhadap suatu objek (material, rangka mesin ,rangka pipa, dll) untuk mengetahui lebih jelas kondisi mesin dan untuk mengetahui isi kandungannya dan komposisi yang ada dalam objek pengujian.
  • Visual Check - Visual Check sesuai dengan gambaran dua dimensional dan tiga dimensional, hasil kerja disesuaikan 
  • PQR - Procedure Qualification Record
https://maheswariandini.blogspot.com/Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting
Penjelasan Flow Diagram
  1. Fabrication Coordinator - Document yang sudah di approve oleh Client, selanjutnya akan di review oleh Fabrication Coordinator.
    1. 1 Fabrication Team (Planner, Material Man, Drafter, Dll) 
    Menerima informasi dari coordinator fabrication, selanjutnya Planner fabrication akan menentukan total weight, duration pekerjaan, target delivery, dll.
    1.2 Fabrication Team (Fitter, Helper)
    Fitter, helper mempersiapkan material agar siap untuk proses selanjutnya yaitu welding, biasanya dinamakan dengan Fit – up atau welding preparation. Terdapat tujuh tahapan untuk dalam proses ini, antara lain: 1. Check Dimenssional 2. Check Orientation 3. Check Alignment 4. Check Squareness 5. Check Rotation (If Any) 6. Check Joint 7. Marking / Identifying.
    1.3 Fabrication Team (SPV)
    Setelah pekerjaan fit - up selesai, selanjutnya internal team dari fabrikasi akan mengecek pekerjaannya tersebih dahulu sebelum meminta QA/QC team untuk mengecek. Jika setelah dicheck oleh internal, pekerjaan fit upnya sesuai dengan standard, flow proses akan berlanjut kepada QA/QC team, tetapi jika proses fit up tidak sesuai dengan standard makan proses akan kembali kepada fitter/helper.
  2. QC Team Check
    Menerima informasi dari fabrication team (fitter/helper) untuk mengecek hasil fitting, selanjutnya QA/QC team akan mengecek produk, dengan didasari pada enam proses tahapan pengecekan, yaitu: 1. Check design welding preparation 2. Check Dimensional 3. Check Orientation 5. Check Alignment 6. Check Squareness 7. Check Rotation (If Any).
    2.1 QC Team Review 
    Hasil yang didapatkan setelah QA/QC team mengecek hasil fit-up, adalah: jika hasilnya sesuai dengan request, selanjutnya QA/QC team akan mengizinkan proses ketahap selanjutnya yaitu welding proses. Tetapi jika QA/QC team menemukan bahwa hasil fit – up buruk, atau tidak sesuai dengan specification drawing dan visual quantity material, maka akan kembali lagi ke team fabrication untuk di lakukan fit – up ulang atau di repaired.
  3. Fabrication Team (Welding Process)
    Jika setelah Qc team mereview hasil fit – up dan hasil fit – up sesuai dengan standard, maka selanjutnya adalah proses welding. Proses welding harus berdasarkan kepada WPS, drawing, tagging, identifying dari SPV.
  4. QC Team (Welding Inspector)
    Setelah proses welding selesai dilakukan oleh fabrication team (welder), maka selanjutnya QA/QC team akan memerikasa hasil pengelasan, QA/QC team yang mengecek pekerjaan welding disebut dengan welding inspection. Welding inspection mengecek beberapa hal antara lain: 1. Welder ID Identification, 2. Visual Inspection, 3. NDT.
    4.1 NDT Result
    Non Destructive Test (NDT) adalah teknik analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi suatu material tanpa merusak fungsi dari benda uji tersebut. Beberapa jenis NDT antara lain: Ultrasonic Test (UT), Radiography, Penetrant Test. Jika hasil menunjukan bahwa material lolos dari NDT, material akan menuju proses selanjutnya yaitu hydrotes, tetapi jika material tidak lolos proses NDT, maka material kan kembali ke fabrication untuk repaire welding.
  5. Fabrication Team (Hydrotastic Test)
    Pengujian Hidrostatik (Hydrostatic Test) merupakan sebuah pengujian untuk mengukur kekuatan dan kebocoran tabung silinder, pipa, tangki, boiler dan lain lain. Pengujian ini melibatkan cairan yang dimasukan kedalam tabung atau benda yang akan diuji dengan teknik uji tekanan dengan standar dari kapasitas uji sebuah tabung. pengujian hidrostatik adalah metode yang paling umum digunakan untuk pengujian tekanan sebuah tabung dan benda sejenis. Menggunakan pengujian ini membantu mempertahankan standar keselamatan dan daya tahan benda dari waktu ke waktu.
    5.1 Withness Hydrotastic
    Uji hydrostatis adalah pengujian dengan media liquid (semua liquid yang tidak berbahaya dapat digunakan asalkan di bawah titik didihnya, biasanya menggunakan air). Penggunaan air dilakukan untuk mengetahui kebocoran yang ada pada “Joint” atau bekas welding, sistem sambungan ataupun kekuatan material dari equipment. Proses witness biasanya disaksikan oleh team kontraktor dan client.
    5.2 Hydrotastic Test Result
    Setiap pengujian hidrostatik memiliki frekuensi yang berbeda beda, hal tersebut berdasarkan dari ukuran tekanan, jenis produk yang akan diuji dan standarisasi dari manufaktur. Sebagian besar negara memiliki undang-undang atau kode sendiri untuk pengujian ini. Jika material lolos proses hydrotest maka marerial akan dapat melalui proses berikutnya yaitu sand blasting & blasting (biasanya di tambah dengan flusing), tetapi jika material tidak lolos proses hydrotest maka material akan kembali ke proses welding untuk direpair. 
  6. Fabrication Team (Painting Team)
    Material yang berhasil melewati proses hydrotest, adalah material yang telah dinyatakan selesai proses fabrikasi dan lulus uji. Maka material tersebut siap untuk proses selanjutnya yaitu prose painting. Sebelum melewati tahap painting, sebelumnya material akan diblasting terlebih dahulu.
    6.1 Blasting 
    Yaitu proses pembersihan permukaan material dengan cara menggunakan butiran-butiran steel grit dan steel shot ataupun pasir kering yang disemburkan dengan tekanan udara yang sangat kuat sehingga menghilangkan lapisan material yang paling luar, termasuk karat dan mill scale.
https://maheswariandini.blogspot.com/Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting

Pengulangan Dalam Flow Proses
Dalam flow proses akan banyak ditemukan proses pengulangan antara team dan client, hal ini adalah kegiatan yang sangat biasa dalam sebuah project, walau terkesan berulang dan ribet. Tapi ini adalah salah satu cara untuk meminimalisasi missing dan kesalahan antara kedua belah pihak baik Client & Contractor. Segala sesuatu, sekecil apapun perbedaan, sesimple apapun berubahan, harus diketahui dan dalam persetujuan pihak client, dan biasanya dilakukan secara tertulis hitam di atas putih dan ada bukti nyata (Sample MOM atau bukti email). Pihak contraktor tidak akan memulai suatu pekerjaan atau melanjutkan suatu pekerjaan jika belum ada approval dari client, ini berlaku untuk semua tahapan awal dalam proses Fabrication yaitu Document, Drawing dan Material.

https://maheswariandini.blogspot.com/Urutan Standart Fabrication "Part 2" - Flow Fabrication & Painting

Hirarki Dalam Flow Proses
Dalam flow proses jelas akan terlihat, seluruh jalur komunikasi bertumpu pada Fabrication Coordinator. Karena dia adalah PIC tertinggi di Workshop, seluruh informasi akan melalui PIC tersebut, mengkonfirmasi sesuatu ke client, menyampaikan info ke team, sampai berhadapan dengan management. Tidak bisa sembarang orang yang langusng bertanya kepada client atau menyampaikan informasi. Hal ini yang di sebut dengan hirarki dalam perusahaan, intinya PIC to PIC, Sample : Kalo hanya keroco mumet tapi langsung tanya ke client or laporan ke management, walaupun mungkin keroco mumet itu paham, mampu dan mengerti, tetapi ini adalah salah satu tindakan yang dirasa tidak etis.


#Projectengineer #Projectcontrol #Projectmanager #Project #Engineering #Engineer 
#Indonesiaproject
#Industrialengineer #Mahesstory #Maheswariandini 

All Detail Fabrication, Related To :

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Air Jeruk Nipis - Diminum Pagi dan Malam Hari, serta efek sampingnya.

Tahapan Proses Fabrikasi ???

Apa itu Area Jetty ???

Piping “Test Package” Document Samur Project - Arti dan Tujuan

Line Checker "Test Package" Dalam Piping – Arti dan Maksud ???

Tahapan Activity Dalam Proses Pengerjaan Piping Gas Pipeline

Karakter Manusia (Koleris, Melankolis, Plagmatis, Sanguinis)

Process "Tie - In" - Proses Penyambungan Pipa

Apa Hubungan Pipeline Dengan Pig Launcher And Pig Receiver ???

Apa itu MWT “Management Walkthrough” ?