Sikap, Bos Nyebelin & Budaya ABS “ Asal Bos Senang” dalam Perusahaan
Bos : Tlp triak – teriak suruh anterin surat
Am : Okey bos, saya minta OB nanti yang anterin.
Kebetulan itu hari jumat, semua OB dan kurir
jumatan.
Selang satu jam, dia tlp lagi..
Bos : Gimana udah dianterin?
Am : Sabar bos lagi pada jumatan, jam istrahat juga.
Bos : Dia langsung lah ngomel - ngomel bilang aku
yang harusnya pergi naik gojek.
FYI – Ini ga ada sedikitpun urusanya sama kerjaan
saya “ehemm engineer bukan kurir surat”, bukan jenis surat dengen tingkat
URGENCY tinggi, and Jarak kuningan - Grogol itu jauh bosss, jam istrahat,
matahari lagi tepat di atas kepala..Mending gtu ya kalo minta tolong baik –
baik, mungkin diriku mau nganterin, eh ini pake acara ngomel ga jelas.
Am : Tutup tlp, Ketawa, berangkat makan siang “Ga
pergi nganter tu surat, bodo amat”
FYI - Surat tetep dianter sama OB setelah makan
siang.
Bos : Marah - marah, katanya aku ga nurut ! lah?? -
Ia gpp marah aja bos.
Am : Diriku
juga marah, dan langsung ngajuin resign.
Saya bersyukur atas segala hal buruk dan banyaknya orang negatif dalam hidup saya, itu yang membuat saya menjadi orang yang lebih kuat dan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Penting untuk selalu diingat "perlakukan orang seperti kamu ingin diperlakukan"
Beda kepribadian ada berbeda juga caramu
memperlakukan atasan mu, case di atas adalah salah satu alasan saya pernah
mengajukan resign secara mendadak, keliatanya sepele bgt ya – tapi bukan karena
masalahnya. Hubungan baik antara bos dan karyawan itu penting untuk dibina,
saling menghargai dan dapat bekerja sama. Jika salah satu pihak sudah tidak
bisa saling menghargai dan bekerja sama. Ada baiknya kamu segera mengambil
sikap !!!
Coment negative memang sering diceritakan olah
karyawan lain tentang tabiat dan sifat bos ini, driver aja ganti seminggu
sekali, sampai beliau harus bawa mobil sendiri karena ga ada yang kuat jadi
drivernya. Selama hampir 1,5 th saya belum pernah jadi anak buahnya langsung.
Pergantian struktur organisasi diperusahaan akhirnya memaksa dia ada dalam
jabatan operasional yang berhubungan langsung dengan project. Nah jadi lah saya
salah satu anak buahnya. Bos dengan type tidak mau mendengarkan, dan bertindak
semaunya.
Jika kamu tidak bisa menerimanya, maka ubahlah.
Jika kamu tidak bisa mengubahnya, maka tinggalkan
saja.
Berita saya resign tersebar, saya sering denger c
bos ini cerita masalah ini ke banyak orang, ya elah bosss..masalah sepele gini,
dibesar – besarin. Milenial yang terbiasa “speak up” masa masih terkekang
dengan bos sok kuasa. Memang terkenal hanya karyawan yang bermental “ABS” yang
bertahan bekerja dengan bos satu ini. Beberapa anak buah c bos yang paling
loyal adalah mereka yang bermental ABS tingkat tinggi, mereka memberi nasihat
agar jangan resign dan harus sabar, tapi menurut saya ini adalah salah satu
prinsip dan sikap saya dalam bekerja “kalo ga suka ya lu pergi” dari pada
tekanan batin dan emosi jiwa.
FYI – Setelah diskusi dengan pihak HR akhirnya cuma
pindah bos, ga jadi resign. Heheheh..Alhamdulilah bapak CTO yang cerdas mau
jadi bos baru aku.
Dari
banyaknya type karyawan, karyawan “ABS” adalah salah satu type karyawan
berbahaya menurut saya. Mau sampai kapan sih budaya seperti ini melekat kuat diperusahaan - perusahaan,
udah ga jaman sepertinya diterapkan diperusahaan manapun. Mangut mangut aja
walau ga suka..Saya yang liatnya aja cape dan kasian gtu ya, gimana yang
menjalaninya.
Prioritas
Para ABS..
Bagi
pegawai ABS, prioritas mereka adalah atasanya, kepuasan atasanya adalah
segalanya.
Tidak
penting bagaimana lingkungan sekitar, hubungan dengan teman kerja, kinerja dia
terhadap perusahaan, dan apa yang dapat dia berikan terhadap perusahaan. Yang
penting cari cara agar bos senang sehingga jenjang karir aman. Naif – Tapi
realitanya banyak ditemukan.
Padahal
– Kalo karyawan yang punya kemampuan, PD aja ga jadi diri sendiri perlu cape –
cape berjiwa ABS. Perusahan, atasan dan karyawan yang mempunyai kemampuan akan
jadi patner yang baik untuk dapat bersinergi dalam kemajuan bersama, saling
membutuhkan dan saling bekerjasama.
ABS
ber Aura Negatif..
Beberapa
tipe ini mengajarkan untuk berlaku tidak professional dilingkungan kerja. Dan
menghadirkan persaingan yang negatif. Mengatas namakan kedekatan dengan
bos/atasan membuat penilaian bos/atasan pun tidak lagi menjadi sesuatu yang
objektif, tidak berdasarkan kualitas tetapi berdasarkan kedekatan. Mengajarkan
untuk bersikap “penurut” meskipun itu salah, meskipun itu tidak sesuai dengan
hati nurani, yang penting dianggap penurut dan posisi aman.
Mengajarkan
untuk mempunyai mental penakut, tidak berani bersuara, mengeritik, atau
mengutarakan ide terbaru karena takut bos ga suka. Karena tipe ABS sangat
percaya karir dan posisi mereka sangat tergantung pada penilaian atasanya.
ABS
Dalam Team..
Mayoritas
dari pegawai tipe ini adalah lebih focus mengejar kesuksesan pribadinya. Salah
satu caranya adalah ya dekat dengan atasan, dibanding berinteraksi dengan teman
satu team. Padahal dengan bersinergi, team akan menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas dan ide yang inovatif. Biasa juga ditemui karyawan jenis ini
mencuri ide dari teman satu teamnya dan mengklaim bahwa ide itu adalah asli
gagasannya di hadapan atasan.
Kembali,
yang penting cari cara agar bos senang - sehingga karirpun aman.
Pemimpin
besar adalah dia yang membuat orang – orang melakukan hal – hal besar.
Ronald
Reagan.
Jika
anda masih bekerja dengan pemimpin sok kuasa, dan para rekan yang ABS? Segera
ambil sikap, sebelum menyesal ! Karena orang – orang terbaik selalu ingin
bekerja dengan tantangan besar, bukan manggut – manggut melulu.
Related :
https://maheswariandini.blogspot.com/
Related :
https://maheswariandini.blogspot.com/
Comments
Post a Comment