Perempun di Proyek "Engineer Perempuan dan Perbedaan Gender"
“Sebagian wanita memilih untuk mengikuti pria, dan sebagian
lainnya memilih untuk mengejar impian mereka. Jika Anda wanita dan sedang
mempertimbangkan pilihan tersebut, ingat bahwa karier dan mimpi Anda tidak akan pernah
berkata ia tidak mencintai Anda lagi.”
Sebelumnya, Apa sih yang dimaksud dengan “Gender”?
Gender adalah variabel kompleks yang merupakan bagian dari konteks
sosial, budaya, ekonomi dan politik. Gender juga relevan bagi kerja gerakan
masyarakat sipil. Gender berarti perbedaan yang dikonstruksi secara sosial
antara laki-laki dan perempuan, sedangkan jenis kelamin erujuk pada perbedaan
biologis antara laki-laki dan perempuan. Karena terkonstruksi secara sosial,
perbedaan gender tergantung pada usia, status perkawinan, agama, etnik, budaya,
ras, kelas/kasta dan seterusnya. Perbedaan jenis kelamin tidak banyak
tergantung pada variabel-variabel tersebut. Sejak beberapa dekade belakangan
ini kalangan analis telah mengakui adanya kebutuhan untuk memastikan perihal
gender diintegrasikan ke dalam proyek-proyek pembangunan. Dalam mendukung
integrasi tersebut sambiil memperhatikan efek-efek dari dampak yang bisa
menguntungkan atau merugikan.
Sayangnya, selama ini
negara hanya memasukkan perempuan sebagai bagian dari keluarga. Artinya
perempuan hanya dilihat sebagai peran pendukung, bukan peran utama. Padahal
telah jelas aturan mengenai gender melalui UU No.7/1984 tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan Instruksi
Presiden No.9/2000 tentang Gender dalam Pembangunan” Bukan berarti perempuan mengambil posisi sebagai kepala keluarga,
dan mengambil semua tanggung jawab. Hanya saja “Tidak mengekang segala hobi,
passion, keinginan, serta kebiasaanmu (yang baik)”. Di satu sisi, perempuan
berperan dalam banyak hal, dapat berkembang, sangat mandiri. Namun disisi lain perempuan juga memiliki
beban gender yang kuat dimana perempuan perlu memastikan keberlanjutan
kehidupan keluarga dan tidak lupa akan kodratnya sebagai perempuan, seorang ibu
dan seorang istri.
Saat saya mengunjungi salah satu suku dipedalaman, antara aspek
pelestarian budaya, ataupun menjaga adat istiadat. Yang pasti “perempuan” hanya
ada dalam posisi “pelengkap”, dalam situasi sulit tersebut, perempuan kerap
mencari berbagai alternative “untuk mencoba membantu” dengan keterbatasan
keterampilan atau memangkas pengeluaran sehingga berdampak pada penurunan
kualitas hidup diri sendiri dan keluarganya. Usaha untuk memahami peran perempuan dalam
proses yang lebih baik terutama pada pendidikan dan pembangunan, perempuan
mencari jalan keluar dan menghilangkan diskriminasi yang sering terjadi,
terutama pada bidang-bidang pekerjaan yang identik dikerjakan oleh kaum pria
seperti pekerjaan “proyek”,perempuan dipandang rendah dan tidak terampil atau
diskriminasi tentang pengambilan keputusan – keputusan penting, atau tidak
boleh menyuarakan ide dan masukan.
Dibeberapa daerah paradigma pekerja bangunan wanita terjadi dikalangan
masyarakat kelas bawah (buruh kasar), dimana faktor ekonomi yang menjadi latar
belakang utama untuk membantu kehidupan perekomomian. Saya menjumpai perempuan
menjadi pekerja bangunan atau buruh kasar dengan pekerjaan yang berat, hal
tersebut lumrah dibeberapa daerah karena adanya faktor adat dan istiadat suatu
daerah serta kebiasaan yang menuntut wanita untuk bekerja.
Pekerjaan proyek di lapangan, identik dengan pekerjaan sektor keras, yang didominasi oleh pekerja pria. Perkembangan dan zaman yang telah berkembang, menjadikan lumrah saat ini dijumpai juga para perempuan bekerja pada bidang proyek ataupun konstruksi. Saat ini dijumpai juga para perempuan bekerja pada bidang proyek ataupun konstruksi. Dan bukan sebagai pekerja rendah atau buruh kasar dan minim akan pengetahuan. Perempuan mempunyai pendidikan dan kesempatan yang sama dengan seorang ahli atau professional dibidangnya. Perkembangan peran perempuan saat ini telah menempatkan perempuan sebagai mitra sejajar dengan kaum pria. Perempuan memiliki kesempatan yang sama terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi majunya pembangunan. Perempuan dapat menentukan pilihan dan mengambil tempat atas apa yang mereka inginkan.
Jangan biarkan siapapun merebut
imajinasimu, kreativitasmu, dan rasa ingin tahumu. Ini tempatmu, ini duniamu,
ini hidupmu. Pergi, lakukan selalu yang terbaik dan pilih kehidupan yang ingin
kau jalani.
Related :
https://perempuan-di-proyek-konstruksi.html
#Projectengineer #Fabrication #Installation #Projectcontrol #Projectmanager #Project #Material #Engineering #Engineer #Fabrication #Piping #Pipeline #Indrustial #ProjectEngineer #Industrialengineer #Indonesiaproject #Mahesstory #Maheswariandini