Pengalaman Bergabung Dalam “Test Package” Team - Samur Project
Sabah Ammonia Urea (Samur Project), 1 tahun lamanya saya bergabung dengan
team “Test Package Piping” di project Samur ini. Dalam suatu project perpipaan
team “Test Package” akan dibentuk diakhir project, karena Team ini menunggu
semua line pipe selesai di kerjakan oleh Div. Construction terlebih dahulu.
Saat saya pertama kali bergabung, team ini terdiri kurang lebih 60 – 80
orang, Team ini terdiri dari 80% bapak – bapak dari sabang sampai merauke,
tetapi mayoritas dari pulau Jawa Tangah. 20% lagi adalah para engineer muda
seumuran dengan saya, dan tentu saja banyak dari mereka lulusan 3 universitas
negeri terbaik di Indonesia. Saya bersyukur sekali berada dalam team ini,
terutama karena ada admin local perempuan, berasa ada temen dan saudara selama disana.
Ruangan saya berada dalam satu block consortium utama yang besar sekali,
ruangan ini hanya dipisahkan oleh lemari sekat bersebelahan dengan Div. QC. “TP/Test Package”
sangat erat hubunganya dengan QC Team, karena semua line yang selesai di
kerjakan oleh Div. Construction akan langsung di check oleh QC team atas
instruksi dari “TP” team.
Keseluruhan ruangan consortium ini di isi oleh “TP” team, “TP” team
terdiri dari beberapa job tugas yang berbeda dari mulai engineer, engineering,
line checker, coordinator per area (Ammonia, Urea, Utility, dll), admin project,
project control, project engineer, piping engineer, dan tentunya Coordinator
Test Package.
Dalam suatu mega project sekelas Samur, yang sulit adalah mengsingkronkan
system didalamnya. koordinasi dan komunikasi yang kadang terasa sangat sulit.
“TP” team ini harus mengsingkronisasi serta mempersiapkan ribuan line piping
yang harus dibuatkan Document Test Packagenya. Urutan tinggat kepentinngan
masing - masing line tergantung pada Req Div. Commisioning. Setelah Div.
Commisioning memberikan urutan list priotitas, maka selanjutnya “TP” team
berkoordinasi dengan Div Construction dan Div QC untuk mendahulukan semua line
yang menjadi prioritas Div. Commisioning.
Dengan ribuan karyawan laki – laki, bapak – bapak dengan berbagai
karakter, experience project dan terbiasa dengan lingkungan project yang keras,
dari yang super galak, sampai super baik. Meeting project disini pun ibarat
rolercoster, dari penuh makanan dan canda tawa, sampai teriakan dengan diiringi
oleh gebrakan meja atau tendangan dipintu. Untungnya udah biasa dengan keadaan project
rolercoster seperti ini. Intinya tingkat “kebaperan” dalam project itu harus sangat diminimalisasi. Apa
lagi perempuan ada kali masa – amasa “PMS” menambah parah suasana.
Karena memang keadaan project kadang membuat segalanya menjadi sangat emosional,
tekanan pekerjaan, waktu kerja yang panjang, bahkan kadang kita baru mulai
meeting jam 8 malam, selesainya jam berapa ??? ya sudah lah. Belum lagi di
tambah cuaca site yang panas dan gersang, client yang selalu stand by untuk
ngomel – ngomel jika ada sedikit saja kesalahan dan keterlambatan, dan pastinya
semua tekanan target dan prioritas membuat semua nya tertekan. Jadi harap
maklum kalo orang – orang yang bekerja di project itu terkadang “terkesan” galak
– galak, bukan aslinya galak, banyak juga ko yang aslinya baik bgt, tetapi
kadang keadaan memaksa dan mengharuskan untuk menjadi “pribadi” yang
seperti itu. Antara yang dimakan atau si pemakan, antara kambing
hitam, atau kambing putih,
antara menyimpan bola panas, atau melempar bola panas. Karena perbedaan “Antara” itu
sangat berbeda tingkat tekanan, tanggung jawab, serta “image” nya
dalam satu project.
#Projectengineer #Projectcontrol #Projectmanager #Project #Engineering #Engineer #Indonesiaproject #Pipe #Line #Testpackage #Linecheker #Piping #Fabrication #Industrialengineer #Mahesstory #Maheswariandini