Pekerjaan Paling IDEAL And Anti BOSAN, Emang Ada?
Ketika kamu telah lulus kuliah, dan mulai berlomba dalam mencari kerja, kamu akan bersaing dengan banyak sekali orang yang jauh berbeda dari tempat pergaulanmu, bersaing dengan mereka yang sudah punya segudang pengalaman kerja, bersaing dengan mereka yang sudah banyak mempunyai jaringan link dan kolega, bersaing dengan mereka yang mempunyai jalur dewa khusus or titipan orang dalam, bersaing dengan mereka para ambisius dan dapat menghalalkan banyak cara. Mencari kerja adalah salah satu perjuangan yang sebenarnya, lebih sulit dari masuk universitas, or tes tes dasar dalam perkuliahan. Saat masuk universitas kamu HANYA akan bersaing dengan seseorang yang sama dengan mu, satu umur, satu tujuan, satu pemikiran, sama – sama anak SMA.
Tidak Ada Yang Namanya Pekerjaan IDEAL
Dari narasi di atas harusnya paham ya, pekerjaan IDEAL itu balik lagi tergantung PEKERJANYA.
Apakah happy dengan yang dikerjakan? Ini penting !! karena jika happy dengan yang dikerjakan, hal tersebut akan meminimalisasi rasa bosan, sehingga akan menganggap bahwa pekerjaanya sudah ideal. Happy itu adalah salah satu aura dan energy baik yang dapat menaik ide, kreatifitas dan inisiatif.
Apakah sudah cukup bersyukur? Cari kerja susah! Jangan sampai karena kurang bersyukur sehingga menganggap pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak ideal, sehingga akhirnya lebih banyak mengeluh dan kecewa. Apakah sudah totalitas mengerjakannya? Mau kerjanyaman, happy, jabatan and gaji besar, bisa diatur. Nah pertanyaanya apa yang sudah kamu berikan dan lakukan untuk perusahaan? Totalitas, Integritas, Profesional adalah 3 Hal penting dalam bekerja, suatu saat semua keinginan kamu pelan – pelan terwujud ko.
Apa Yang TERLIHAT VS Apa Yang DIKERJAKAN
Ketika kamu melihat ada orang yang happy bgt dengan pekerjaanya, kerjanya hanya visit or survey ke berbagai kota, meeting di hotel – hoyel mewah, and makan – makan mulu kerjanya (Kalo ini liatany disosmed) percaya deh mereka ga akan ngeliatin proses kerja sebenernya kaya apa, proses disiksanya, proses bedagangnya. Setelah visit kesuatu tempat, balik ke kantor otomatis harus membuat laporan panjang tentang bagaimana perjalanannya, bagaimanya surveynya tadi. Sebelum nginep or meeting di Hotel mewah, berminggu – minggu kalian harus prepare presentasi untuk ditampilkan saat meeting, makan – makan enak hanya sebagai bonus bagi keroco setelahnya or sebelum disiksa, emang keroco mah biasa dikasih makan dulu pasti kalo sebelum or abis di siksa, hahahha...
Ga akan ada karyawan yang akan memperlihatkan proses panjang dan melelahkan yang mereka kerjakan, SO Jangan liat “enak bgt ya kerjanya dia” jalan - jalan mulu, makan makan mulu, apa lagi kamu liat HANYA dari sosmed.
Hasil Yang Di DAPAT VS Apa Sih PENGORBANANNYA?
Ibarat pertapa, sebelum menjadi sakti dia harus berkorban.
Menahan lapar dan haus, tinggal dalam goa gelap, jauh dari hiburan, diam dalam sepi, hanya berfokus pada dirinya agar dapat menjadi sakti.
Sama dengan bekerja, totalitas adalah salah satu kata kunci dalam pengorbanan karyawan dalam bekerja. Lembur setiap malam, stan by selalu siap kapan saja saat mendapatkan tugas, siap mengerjakan apa saja yang bukan bagiannya, mengerjakan sebaik – baiknya pekerjaan, kurang tidur, kelelahan, dan sendirian dikantor. Hasil Tidak Akan Pernah Menghianati Proses!
SO...Jangan Bangga Kalo Kamu Biasa Pulang ON TIME.
Dosen Magister saya pernah bilang kalo kamu termasuk karyawan yang pulang ON TIME
Fix KAMU Termasuk Karyawan GA GUNA, ga ada kerjaan dan BOS ga percaya kamu buat kerja !!!
Makanya kamu bisa Pulannggg ON TIME
Kesimpulannya: Tidak Ada Pekerjaan IDEAL
Pekerjaan yang membuatmu semakin berkembang, membuatmu merasa bahagia, memenuhi kebutuhan mu. “Bila tiga syarat itu terpenuhi, artinya pekerjaanmu cukup untuk dikatakana sebagai pekerjaan IDEAL”
Comments
Post a Comment