Satu Tahapan Dari Mimpi, Yang Terlewati..

Sep 2016, rasanya baru kemarin menginjakan kaki disini, happy bgt jadi mahasiswa baru lagi. Kampus ber jas almamater kuning yang kebetulan adalah warna favorit. Kemarilah, aku beri nasihat, ini bukan mimpi, jangan seprti mereka yang berputus asa pada harap #DaudAbdurohman

Sep 2018, bulan september ini saya akan wisuda, janji almamater terucap, dan besok gelar MT resmi bertengger dibelakang nama belakang. Masuknya susah, menjalaninya sulit, ditambah drama kerja, dan jangan lupa lulusnya juga butuh pengorbanan. Ah sudahlah paket kompit dan pengalaman tak terlupakan. Dari 89 orang mahasiswa, hanya 42 orang yang lulus tepat waktu. Bukanya mereka tidak mau lulus bareng – bareng, tetapi beban dan pilihan yang sulit ketika kita memutuskan untuk menjadi karyawan disebuah perusahaan, merangkap pula mahasiswa disebuah kampus. Berjalan beriringan atau berjalan dengan pilihan, untuk sebagian karyawan mengambil cuti dihari kerja itu sulit sekali.

Saya percaya rencana Allah itu selalu terbaik, perusahaan tempat saya bekerja sangatlah fleksible, dulu sempat mengeluh karena kebanyakan kerjaan saya ga jelas, idialis seorang engineer mengatakan harus segera resign, logika mengatakan sabar dulu nunggu kuliah selesai. Dilema para mahasiswa bekerja adalah saat tugas numpuk, belum lagi penelitian dan tesis yang memakan waktu menjadi mimpi buruk para karyawan bekerja, saya sangatlah bersyukur bekerja disini. Jika saja kemarin saya memilih perusahaan lain, dan bukan Bakrie Construction, mungkin kuliah saya akan terabaikan dan tambah semester. FYI - Tambah semester kelas karyawan di UI itu setara beli motor baru. Hidup akan selalu dilalui dengan pilihan, tapi hati kecilmu pasti membantu menunjukan pilihan jalan benar yang terbaik.

Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit jiwa. #Pramoedya Ananta Toer

Berkurangnya waktu tidur, tugas yang menumpuk, weekend yang sibuk, jam kerja yang banyak terpotong akibat bimbingan atau mengurus penelitian, menjadi pengorbanan tersendiri para mahasiswa berstatus karyawan. Bakrie Tower, Telkom lanmark, MCD Tebet, MCD Salemba, dan kamar kosan, menjadi saksi bisu, 24 jam ketika kita mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakan tugas, bersama teman - teman kelompok. Mengorbankan jatah cuti hanya untuk izin bimbingan, mengorbankan waktu istirahat dan berkumpul bersama keluarga saat weekend tiba, hanya demi tugas laporan, ngejalaninya memang berat, tapi saat kamu lulus semua terbayar “MT” yeaaaaaa…

Sebelum mengambil S2, ada baiknya bulatkan tekad, kuliah itu untuk apa? Seberapa besar tekad kamu untuk menyesaikan apa yang kamu mulai? Mana yang akan diprioritaskan? Jika dihadapkan pada kehidupan pribadi, pekerjaan, ataupun berperang dengan diri sendiri dalam kemalasan. Mana yang akan dipilih? Kerena mimpi itu seharusnya selalu bertambah, berkembang dan percaya dunia akan selalu memberi jalan. "Walau hidup tak cuma soal mimpi, jangan menjadi pengecut dengan tak berani bermimpi tinggi". Ini weekend pertama saya setelah wisuda. Tanpa kuliah dan tugas, aneh rasanya kesibukan berkurang sangat drastis. Mempunyai banyak waktu senggang kembali diweekend, ambil positifnya karena bisa kembali berkontribusi membantu dalam banyaknya acara sosial, mengikuti group sharing, menjadi seorang adventurer, bisa jalan ke sana kemari lagi, banyak waktu untuk silaturami dan meet up sana sini, atau lanjut S3 pastinya “setelah jet lagnya ilang”.

Satu step tahapan dari mimpi dihidup ini Terlewati, Seperti badai yang hanya akan lewat, tidak akan menerjang lebih lama, Dan kamu berhasil melewatinya dengan baik, Hidup ini seharusnya seimbang dan selalu dinikmati, Tapi kamu harus sadar untuk selalu berjalan dan bergerak agar terus berkembang menjadi lebih baik lagi. Berhasil melewati semua kesulitan dan ujian, maka kamu akan selalu naik tingkat, Alhamdulilah For Everything…