Perempuan Harus Setangguh Srikandi

Salah satu syarat ibu terhadap calon suami anak perempuannya adalah “Anak perempuannya harus boleh untuk terus bekerja”.

Ratusan kisah mahabarata, novel sastra, dan cerita lainnya tertata rapih dalam rak buku perpustakan pribadi, buku adalah barang wajib yang selalu ibuku bawa disetiap aktifitasnya, selalu ada di mobil, ditas, dikamar tidurnya dan dimanapun disetiap sudut rumah. Membaca adalah satu – satunya hobi beliau yang tertap bertahan sampai saat ini, dan mungkin penghibur kesepian dan rasa sedihnya.

Menjadi janda diumur 40 thnan, yang mungkin tidak pernah beliau bayangkan akan terjadi hal seburuk ini dalam hidupnya. Ditinggalkan oleh suaminya, meninggalkan dua anak - anak yang masih SD, ditambah dengan beberapa cicilan rumah, ruko, kendaraan, dll. Yang mungkin dulu direncanakan menjadi asset, malah menjadi beban sangat berat. Saat mimpi buruk itu datang, seluruh keluarga tidak siap. Waktu sahur masih bersama, tiba – tiba sang suami terkena stroke dalam tidur siangnya, kami sadar saat sore hari mendekati buka puasa, sang istri menutupi rasa paniknya didepan kedua anaknya yang masih kecil, langsung mengeluarkan mobil dan membawanya ke RS terdekat, tengah malam sang suami berpulang meninggalkan kita semua dalam keadaan masih berpuasa.

 “Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian”. [HR Ibnu Majah, no. 4.258; Tirmidzi; Nasai; Ahmad]

Setelah itu hidupnya sangatlah sulit. 

Membesarkan dua anak yang masih kecil, dengan beban financial yang besar. Berjuang sendirian dengan hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai PNS. Beliau sering sering berkata “Kalo ibu ga kerja” udah ga tau gimana nasib hidup kita saat itu, mungkin kita akan pindah ke rumah kecil, semua asset di jual dan anak – anaknya ga akan bisa kuliah. Tahun berlalu saat ini beliau memasuki usia 70 tahun, masih memaksa otaknya berkembang dengan membaca, agar tidak pikun katanya. Sekarang diusia tuanya, beliau hanya perlu bersenang – senang. Menikmati masa tuanya karena anak – anak didikannya dapat mencukupi seluluh kebutuhannya. Beliau masih aktif dalam berbagai acara, arisan komplek, pengajian, posyandu, paduan suara, jalan – jalan dengan teman kampusnya dulu dan dance khusus ibu – ibu paruh baya. Masih bisa nyetir mobil sendiri kemana – mana dan bahkan request untuk dibelikan Pajero, biar gagah katanya.

 

Perempuan berhak berdiri tegak di atas kakinya sendiri

Mengambil keputusan atas apa yang terbaik untuk dirinya

Mandiri atas hidupnya sendiri

Punya penghasilah dan mandiri secara financial

Ga tergantung pada suami apa lagi untuk hal receh seperti membeli keperluannya sendiri

Di dunia ini banyak ketidakpastian, dari kisah nyata di atas ketidak pastian dan mimpi buruk itu datang atas Nama kematian. Banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga, usaha suami sepi, suami bangkrut, suami di PHK or suami diambil pelakor. Ketika itu terjadi, apakah yang akan dilakukan istri yang sudah sangat tergantung terhadap suaminya? Para istri akan galau berat, pasrah dengan yang terjadi akan hidupnya, menahan kesedihannya, kalut dan tidak tau apa yang harus mereka perbuat, nggak bisa melakukan sesuatu sendiri. 

Dalam Islam memang lebih baik perempuan untuk diam di rumahnya.

Tetapi saat perempuan sangat mandiri terhadap dirinya dan finansialnya, yang mendapat manfaat terbesar dari semua itu bukan hanya dirinya pribadi sebagai perempuan, sebagai istri, tetapi juga keluarga inti, keluarga besar dan society sekitarnya. Kenapa? Karena secara studi menyebutkan perempuan rela untuk berbagi apa yang mereka dapatkan untuk keluarganya, perempuan dipercaya menggunakan  50% sampai dengan 80% pendapatan mereka untuk digunakan dan diinvestasikan pada keluarganya. 

Jika kamu termasuk perempuan “Bergantung”, segera lah sadar kalo dunia itu penuh ketidak pastian. Move on berubah, inget secara riset perempuan yang membuat bahagia pasangannya adalah mereka yang punya kemauan, kecerdasan dan kemandirian.

Jika kamu termasuk perempuan ”Mandiri”, terus pertahankan dan carilah partner hidup yang dapat bekerja sama denganmu (Ini penting), karena banyak laki – laki lemah mental yang ga sanggup kalo liat istrinya lebih dari mereka, atau laki – laki mokondo yang bergantung hidup dengan istrinya yang mandiri. Perempuan Harus Setangguh Srikandi Meskipun perempuan mampu dan mandiri. Bukan berarti perempuan itu akan terus merasa hebat dan bisa. Hingga akhirnya meremehkan dan menyepelekan suami, perempuan harus tetap menghormati dan menghargai suami sebagai Kepala Keluarga tanpa ada rasa merendahkan. Sekuat – kuatnya perempuan di luar sana, di rumahnya dia tetap hanya seorang istri dan ibu.

A strong man can handle a strong woman

A weak man will say she has an attitude