Batasan Dalam Pertemanan & Inner Circle Mu

Metetapkan suatu batasan pada seseorang bukanlah sesuatu yang egois, 

Itu adalah salah satu mekanisme pertahanan yang diperlukan oleh individu sebagai manusia untuk lebih mencintai diri sendiri. Pertemanan yang terjalin selama bertahun - tahun dan bertahan lama biasanya didasari atas sikap saling menghargai dan menghormati, tidak dipengaruhi faktor or maksud lainnya. 

Dalam pertemanan sering kali terdapat beda pendapat dan selisih paham. ini sebenarnya adalah hal yang baik, karena masih terdapat interaksi antara pertemanan. Tetapi jangan pernah mengucapkan hal yang sangat menyinggung perasaan teman apa lagi mengenai hal pribadi.

Mengapa kamu perlu menetapkan batasan ? Simple case..

Pernah ga kalian mengalami moment dimana kalian tadinya temenan deket bgt, terus tiba – tiba lose contact, karena perkataan yang ga enak, eh setelah bertaun – taun datang kembali dengan satu kalimat “sekarang sombong bgt sih”. Aduhhh..Rasanya pengen bilang, dari dulu juga udah jarang chat or komunikasi terus sekarang berani – beraninya bilang “Sombong”.

 “Terlalu sombong untuk berpikir kamu tidak membutuhkan teman
Dan

Terlalu naif untuk berpikir semua orang adalah temanmu.”

Disaat ga pernah ada komunikasi sama sekali, bahkan terakhir komunikasi itu ga enak bgt, percaya deh rasa kecewa membuat dirimu memutuskan untuk menjaga jarak dengan teman or orang tersebut, menetapkan banyak sekali standart dan batasan untuk siapa saja yang dapat berteman dekat dan pantas untuk berkomunikasi dengan kita. Karena dulu pernah menjadi teman sehingga saat mereka membuka silaturahmi, kalian menanggapinya dengan hal yang positive, berekspektasi tinggi tehadapnya, berharap teman ini sudah berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tapi apa daya masih gitu – gitu aja. Coba nih ya kalo udah lama ga komunikasi itu tolong dong tolong, kata pembukaannya jangan “sekarang sombong bgt sih” lebih positive gitu, hai apa kabar, long time no see kangen deh, or maaf ya terakhir ga enak, kita meet up yuk udah lama bgt ga ketemu. Mungkin tanggapan kita akan lain ya, membina kembali pertemanan bukannya malah membuat batasan.

Teman yang berhak menilai apakah kamu sombong itu adalah teman yang selalu ada, tau dong ya kalo pertemanan itu dibina, meet up dijadwalkan biar silaturahminya terjaga, bukan datang saat ada butuhnya, or tiba – tiba datang kembali ke hidup kamu pas kamu sudah memiliki kehidupan yang lebih baik dan dengan mudahnya menjugde "kamu sombong".

Kamu ga bisa memaksakan semua teman disekitar kamu harus seperti kamu, sesuai dengan ekspektasi kamu, memiliki positive vibes yang baik, selalu berkata baik atau diam, kamu ga bisa memaksa mereka untuk berubah menjadi pribadi lebih baik. Kamu hanya perlu menjaga jarak, dan menciptakan batasan dalam setiap pertemanan. Cuek dengan hal – hal negative yang buat kamu ga enak adalah hal yang baik untuk diri kamu dan mental kamu sendiri. INGET..Itu bukanlah sesuatu hal yang sombong atau egois tapi kamu memang berhak memilih teman seperti apa yang layak untuk selalu ada didalam inner circle mu.

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).