Adventure Budaya – Berkunjung Ke Pedalaman Suku Baduy
Wilayah Suku Baduy yang terbentang dari Desa Ciboleger hingga wilayah Rangkasbitung telah menjadi tempat tinggal para suku pribumi asli dari Provinsi Banten ini, dan sekitar tahun 1990 pemerintah daerah Lebak telah menetapkan bahwa daerah ini menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi. Suku baduy salah satu suku yang terbuka dengan hadirnya para wisatawan, kita bisa berkunjung kesana dengan catatan harus mematuhi segala pantangan dan adat yang berlaku di Baduy.
Para Wisatawan dapat berhenti di Terminal Ciboleger sebagai pemberhentian terakhir kendaraan bermotor. Disini ada alfamart loh, jadi ga usah worry kekurangan makanan, biasanya sebelum trekking para wisatawan dipersilahkan untuk belanja perbekalan disini. Dari sini kita akan berjalan melintasi perbukitan, masuk ke dalam hutan, melewati beberapa sungai dan jembatan gantung. Untuk mencapai Desa terluar suku Baduy Luar, waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Bagi yang mau mengunjungi wilayah Baduy Dalam memakan waktu hingga 7 – 8 jam sebelum tiba di Kampung Cibeo. Nah perjalanan berat dan menyiksa dimulai dari sini, instruksinya sebenarnya jelas untuk membawa peralatan pendakian gunung standar seperti sepatu gunung, jas hujan, sampai sleeping bag. Tapi karena saya merasa ini Banten udaranya panas, plus medan yang tidak sulit, jadi bandel untuk mengesampingkan instruksinya. Aduhh…
Untuk sampai kepada suku Baduy dalam, kita harus melewati sekitar 6 desa lainyya, 6 sungai dan jembatan gantung, eh ternyata medannya pun lumayan berat, banyak tanjakan curam yang buat ga sanggup, lumpur dan bebatuan kali mendominasi sepanjang perjalanan, belum lagi sepanjang perjalanan kami diguyur hujan, dan jalan menjadi sangat licin. Sampai di daerah Baduy dalam sekitar waktu magrib saat hari sudah mulai gelap, basah kuyup dan kaki sakitnya bukan main. Saya sampai harus minum obat pereda nyeri dan flu hanya untuk tidur.
Tidak ada listrik adalah sensasi berada disini, bener – bener gelap gulita, dan ternyata walau ini di Banten tapi sangat dingin jika malam hari. Keesokan harinya kita bisa berjalan – jalan disekitar, bentuk rumah terlihat jelas, beberapa ayam lalu lalang, suara music khas suku baduy dengan irama yang khas, udaranya ga usah ditanya seger baget, matahari dan bias embun embun menjadi pemandangan indah disini, maklum dikota udah ga ada embun. Dipagi hari sungai menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat sekitar, ini beneran sungai gitu aja ya, ga ada bilik atau toilet, mandi, cuci kakus semua dilakukan disini, dan untuk menjaga kelestarian alam sabun adalah salah satu pantangan disini. Tidak ada listrik, tidak ada signal, tidak ada toilet tertutup, tidak ada sabun, dan karena seluruh alat elektronik dilarang sehingga kita tidak boleh sembarang mengambil foto jika sudah berada di Baduy dalam. Ini mungkin adalah salah satu faktor yang membuat pendatang yang terbiasa tinggal dikota kaget dengan culture dsini.
Untuk yang mau berkunjung ke Baduy Dalam, beberapa tips agar selama adventure menyenangkan:
• Persiapkan fisik ini penting bgt, harus sehat secara fisik dan stamina (Inget treking sekitar 7-8 jam)
• Persiapan membawa peralatan standart untuk hiking ya, seperti: Jaket, jas hujan, ransel, senter, dan sleeping bag (Ini penting karena gelap dan dingin jika malam)
• Pelajari info soal suku Baduy, jangan mikir disana kaya camping biasa (Karena banyak adat yang harus ditaati dan kembali lagi treknya cukup berat)
• Menggunakan sepatu untuk treking atau sandal gunung sangat dianjurkan (karena bebatuan dan lumpur mendominasi sepanjang perjalanan)
• Membawa makanan pribadi untuk kita makandisana dan untuk keluarga yang rumahnya kita tempati, seperti sembako, mie, roti, cereal dan cemilan. (Karena diatas ga ada yg jualan)
• Tidak boleh lama – lama bertamu (Kecuali untuk penelitian & itupun diBaduy Luar)
• Taati peraturan desa setempat, tidak boleh mengambil foto atau video, dilarang keras menggunakan sesuatu yang berbau sabun & tidak boleh meninggalkan sampah.
Ini adalah salah satu adventure trip yang sangat berkesan menurut saya, harus dicoba sih sekali seumur hidup. Mengunjungi pedalaman suku asli Indonesia dan mencoba untuk tinggal disana merasakan budaya, berbaur dengan adat dan kebiasaan mereka sehari – hari. Saat pulang bukan hanya pengalaman baru yang didaptkan, tetapi kita bisa juga loh membeli kerajinan khas buatan mereka seperti kain tenun, batik corak khas Baduy, ikat pinggang, ikat kepala, kulit atau akar pohon yang dijadikan gelang dan tas dan tentunya madu hutan khas Baduy.
#Mahesstory #Sukubaduy
Comments
Post a Comment