Kelas inspirasi Karawang
Oktober 2018,
Kuliah telah selesai, waktu
weekend yang berharga kini kembali lagi. Antara happy sekarang setiap weekend
aku punya banyak waktu untuk adventur dan berkegiatan social, dan rasa galau
sebenernya, biasanya sibuk kuliah sekarang berusaha mencari kesibukan yang
bermanfaat , adventure dan memperbaiki silaturahmi, maklum kemaren – kemaren sok sibuk.
Karawang adalah satu satu kota
industri yang maju, bahkan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara ini
menyimpan banyak potensi, keindahan alam dan juga debu industri. Wajar saja
karena Kabupaten Karawang sedang dibanjiri proyek-proyek besar yaitu Summarecon,
Agung Podomoro, Agung Sedayu, Metland dan lain-lain. Rencananya Karawang akan
memiliki bandara internasional, dan kereta cepat yang berada di selatan kota
Karawang.
Karawang juga menjadi saksi
sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, Terdapat Monumen Gempol Ngadeupa di
Karawang Selatan, Dalam catatan sejarah indonesia, Pada tanggal 16 Agustus
1945, Bung Karno beserta rengrengannya merumuskan Kemerdekaan Republik
Indonesia di Rengas Dengklok, namun sejarah tidak pernah mencatat nilai
perjuangan di Karawang Selatan, yang ternyata begitu luar biasa.
Sekitar 2 jam perjalanan dari
kota Karawang, ada desa yang bernama Desa Kutamaneuh Kec. Tegalwaru berada di selatan Kabupaten Karawang
perbatasan Kab Purwakarta, kondisi jalan yang lumayan baik, meski ada beberapa
area yang masih berbatu, desa ini dikelilingi oleh perbukitan, desa ini juga
terdapat banyak sekali curug yang indah. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan berupa
dataran tinggi.
![]() |
Kondiri rumah warga sekitar sekolah |
![]() |
Kondisi sekolah |
Penduduk Desa Kutamaneuh pada
umumnya adalah petani ladang, potensi sumber daya alam yang ada diwilayah ini
sebagian besar adalah ladang dan hutan yang dipergunakan oleh masyarakat untuk
bercocok tanam, 90% orang tua murid berprofesi sebagai petani. Jengkol tumbuh
subur didesa ini, saya sampai kaget disemua masakan pasti terdapat jengkol.
Sarapan nasi uduk pake jengkol, bahkan gorengan yang di jual di SD tempat saya
mengajar pun berbahan jengkol.
Banyak misi terpendam kenapa saya
rajin ikut KI, KI mengajarkan banyak hal terutama rasa bersyukur yang amat
besar. Dan pacuan semangat untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik lagi.
Kelas inspirasi Karawang adalah kelas inspirasi ke 5 yang yang ikuti, setelah
Tasik, Garut, Jakarta dan Bekasi.
![]() |
Kegiatan warga sekitar sekolah |
![]() |
Warung diarea sekolah |
Hidup ini
sederhana,
Jadi lah
orang baik, bukan orang sukses.
Karena yang
penting bukanlah bagaimana caramu hidup,
Tapi hidup
siapa yang kamu ubah dengan hidupmu.
Saya mengajar di SDN Kutamaneuh 1, di SD ini terdapat 6 kelas dengan kondisi memprihatinkan, meja dan kursinya sudah usang dimakan rayap, rapuh dan keropos. Belum lagi papan tulis yang berubang, lantai yang sudah hancur, atap yang rapuh dan berlubang. Terdapat pula 1 ruang guru yang sebenarnya tidak layak disebut ruang guru dengan kondisi yang hampir sama, toilet seadanya. SD ini berisikan 86 murid dari kelas 1 sampai kelas 6, terdapat 7 guru yang 3 diantaranya berstatus hanya guru honorer. Tidak ada listrik di SD ini, kondisi atap sekolah yang mau roboh dan bocor disetiap hujan. Belum lagi perlu usaha exstra untuk sampai SD ini karena berada di atas perbukitan. Tapi karena berada diatas bukit, SD ini menyimpan pemandangan luar biasa dan udara yang sejuk.
Saya pribadi menganggap mengajar itu salah satu kegiatan yang menyenangkan, simple sih, melihat anak SD ketawa – ketawa itu udah luar biasa membahagiakan. Apa lagi ikut memberikan inspirasi bagi mereka, tentang profesi pekerjaan saya, apa sih itu engineer ?? dan di saat puncak akhir acara, mereka mengingat nama saya, profesi pekerjaan saya, apa yang saya kerjakan dan mereka ingin menjadi seperti saya. Itu adalah kebanggaan pribadi seorang pengajar, mengapa ? karena influencnya sampai kepada mereka.
“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang-orang lain pandai” ― Pramoedya Ananta Toer
Semoga SD ini segera mandapatkan perhatian dari pemerintah setempat, perbaikan fasilitas terutama prasarana akan jauh lebih mendukung fasilitas belajar mengajar, meningkatkan kreatifitas mereka yang memang sudah baik. Pengalaman saya mengajar, anak – anak pedesaan selalu lebih aktif dan berani untuk tampil ke depan kelas. Mereka tidak takut salah, berani berkreasi dan mencoba sesuatu yang baru.
Anak kecil adalah media yang paling baik untuk dilatih, di arahkan, tanpa takut salah jalan, membiarkan mereka berkreasi dan bebas menjadi apa yang mereka inginkan. Karwang memiliki anak – anak berpotensi, berani, percaya diri, walau dengan keadaan yang serba terbatas.
Jika di bandingkan dengan sekolah ditengah kota jauh sekali perbedaanya, saya jadi ingat soal B. inggris dan mandarin yang saya lihat sehari sebelum mengunjungi Karawang, soal yang di perlihatkan seorang teman sekantor, sambil bercerita besok ujian anaknya yang baru kelas 4 SD.
Sangat dramatis melihat hal tersebut, sama – sama tinggal di Indonesia tetapi mendapatkan fasilitas dan Pendidikan yang jauh berbeda, bukankah sila ke 2 berisikan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Kesenjangan social yang sangat signifikan ini semoga bisa segera diperbaiki lagi. Tugas yang berat untuk meminta perubahan cepat dan ideal, setidaknya untuk sekarang, yang bias saya probadi lakukan adalah memberikan gambaran tentang pentingnya belajar setinggi – tinginya.
Ada persamaan antara penemu alat dan penyusun konsep..
Mereka bermula dari kebebasan jiwa dan berlanjut dalam kreasi,
Kedua duanya menolak pengekangan, keduanya melintasi angan dan tabu..
Hai para calon konglomerat, tetap semangat !
Kamu harus rajin belajar dan membaca, jangan ditelan sendiri...