Kata dan maknanya..
Saya, Kamu dan
Jutaan manusia yang mengaku teman baik
Saat saya lulus kuliah, dan mulai bekerja, perusahaan pertama saya memberikan kepercayaan jabatan yang baik, untuk memegang project sendiri. Ada saatnya saya “dipaksa” harus presentasi didepan para client yang mayoritas bukan orang Indonesia. Dengan kemampuan Bahasa inggris yang cetek, ah sudahlah apa jadinya ini.
Kebetulan client saya waktu itu jepang dan sangat senior berumur sudah lebih dari 60 th.
Saya : Berusaha keras menggunakan B. Inggris saat meeting dan presentasi mengenai progress.
“Teman” : Mencibir, menertawakan, udah ga usah dilanjutkan (karena B.ing saya ancur lebur).
Client Jepang : Dia berkata “lanjutkan ! Tidak apa – apa kami mengerti apa yang kamu sampaikan. Tidak usah takut, km bisa membayangkan km semuda ini sudah berada didepan saya, bagaimana jika kamu seusia saya ? masih banyak waktumu untuk belajar lebih banyak.
Saya : Izin pulang kampung mau tes, ngambil S2.
“Teman” : Ngapain ? Buat apa, kerjaan udah enak ? Buang - buang uang ? Nikah dulu ? Nanti ga dapet Jodoh ? Cwo takut sama cwe S2 ? Jadi dosen gajinya kecil ? S2 & S3 susah loh cari kerja ?
Client Malaysia : Bagus sekali, lanjutkan, kamu masih muda jangan sia siakan waktumu, semoga sukses.
Berubahlah selalu menjadi orang yang lebih baik dalam segala hal, percaya kamu akan selalu ditemukan dengan orang – orang yang baik pula. Berubahlah agar menjadi orang yang kamu inginkan, karna kamu akan dipertemukan pula dengan mereka, ga perlu takut kehilangan teman, sabahat, percaya aja dengan kamu berubah jadi lebih baik, Allah akan mempertemukan kamu juga dengan orang - orang yang sama kelasnya denganmu, satu sekufu, satu frekuensi, hidup ini hanya soal menerima perbedaan tanpa mencibir, dan berputar dalam siklus menemukan dan melepaskan.
Saat saya lulus kuliah, dan mulai bekerja, perusahaan pertama saya memberikan kepercayaan jabatan yang baik, untuk memegang project sendiri. Ada saatnya saya “dipaksa” harus presentasi didepan para client yang mayoritas bukan orang Indonesia. Dengan kemampuan Bahasa inggris yang cetek, ah sudahlah apa jadinya ini.
Kebetulan client saya waktu itu jepang dan sangat senior berumur sudah lebih dari 60 th.
Saya : Berusaha keras menggunakan B. Inggris saat meeting dan presentasi mengenai progress.
“Teman” : Mencibir, menertawakan, udah ga usah dilanjutkan (karena B.ing saya ancur lebur).
Client Jepang : Dia berkata “lanjutkan ! Tidak apa – apa kami mengerti apa yang kamu sampaikan. Tidak usah takut, km bisa membayangkan km semuda ini sudah berada didepan saya, bagaimana jika kamu seusia saya ? masih banyak waktumu untuk belajar lebih banyak.
Semenjak itu
saya selalu percaya, kemungkinan itu akan datang setiap waktu jika kita mau
berusaha, kata – kata sesepele itu bisa jadi motivasi seumur hidup saya. Dalam
hati kecil saya saat itu, bener juga dia 60 th, dan keren bgt, saya masih 20
th, masih ada waktu 40 th jika digunakan untyuk belajar. Apa jadinya kalo dia
tidak ada ? saya mungkin hanya mendengar kata “teman” beserta cibiran yang
tidak membangun.
Lain project lain cerita, saya terbang jadi TKI di
negeri sebrang, mengerjakan project pembuatan plan fertilizer.Saya : Izin pulang kampung mau tes, ngambil S2.
“Teman” : Ngapain ? Buat apa, kerjaan udah enak ? Buang - buang uang ? Nikah dulu ? Nanti ga dapet Jodoh ? Cwo takut sama cwe S2 ? Jadi dosen gajinya kecil ? S2 & S3 susah loh cari kerja ?
Client Malaysia : Bagus sekali, lanjutkan, kamu masih muda jangan sia siakan waktumu, semoga sukses.
Dua contoh chit
chat diatas yang suatu saat akan menjadi pelajaran berharga, “Karena pada
dasarnya apapun yang kamu lakukan, akan selalu saja ada yang berkomentar
NEGATIV” Cukup ditanggapi dengan senyum manis saja. Karena pada dasarnya mereka
tidak tau sama sekali tentang hidupmu, tentang pilihanmu.
Kita hidup
dimana cibiran jauh lebih banyak diucapkan dari pada motivasi. Sering kali
“teman” dengan sangat mudahnya menghakimi dan hal tersebut tentu tidak dapat
dihindari, gimana orang lain yang hanya tau kamu secara sosmed tanpa tau secara
pribadi, wong yang mengaku “teman” saja suka coment ngelantur…Serius, hal ini
membuat saya jauh lebih selectif dalam memilih teman.
Ada orang –
orang yang merasa kita tinggalkan, padahal kenyataanya dengan sikap mereka sendiri
yang mendorong kita untuk pergi menjauh.
Saya termasuk
salah satu dari mungkin banyak type manusia yang lebih memilih menghindar atau
menjauh. Kenapa ? ”saya jauh lebih mencintai diri sendiri dan menghargai hati
saya” untuk tidak berinteraksi dengan type manusia “menyebalkan”. Salah satu
pertahanan paling dasar mungkin melakukan backlist, block or unfriend all
sosmed untuk jenis manusia “menyebalkan” yang hobi nyinyir.
Perbaiki hati,
karna hati yang tenang akan selalu menghasilkan kata yang baik, timbang kembali
perasaan orang lain sebelum kamu berbicara.
Introspeksi diri
penting banget disini, ngaca sebelum berkomentar, apakah saya pribadi pun
pernah seperti itu ?? Apakah memang saat ini berbicara blak blakan itu lumrah
?? Haruskan dimaklumi ?? Apakah saya yang terlalu baper ?? Ataukah mungkin sisi
tergelap dan sifat alami manusia yang terdalam, adalah tidak senang jika orang
lain senang, sukses, berhasil atau lebih darinya ?? Atau memang “teman” itu
sendiri yang punya problem batin, sehingga kata- kata yang keluar selalu jahat
dan mencibir.
“Jika kamu berbuat
baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat
jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri (QS Al Isra : 7)
Hidup ini yang lurus – lurus saja
Berterimakasih pada yang membantumu
Memohon maaf pada yang kamu sakiti
Memberi maaf pada yang menyakiti
Hidup ini yang lurus – lurus saja.
Taakan ada beban di hati jika semua urusan dunia
tak kamu masukan hati.
Dunia itu letaknya cukup di tangan, biar hati hanya
untuk tempat akhirat.
Hidup itu yang baik – baik saja.
Jika Sulit ? itu ujianya. Itu penawarnya, itu
pelengkapnya – Sabarlah.
Dan ingat !!
“Jika mereka tidak mengenalmu secara pribadi, jangan terlalu diambil hati semua ucapanya”.
“Jika mereka tidak mengenalmu secara pribadi, jangan terlalu diambil hati semua ucapanya”.