Ramadhan Berkah - Bakrie Tower
Ramadhan 2018
“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk taat, maka itu adalah
musibah.”
Lokasi office
tower yang strategis, plus menyandang nama besar Bakrie, membuat perusahaan ini
sangat support terhadap banyak hal, salah satunya saat bulan Ramadhan tiba,
setiap siang pasti ada ceramah Kajian Dzuhur Ramadhan dengan mengundang para
ustadz – ustadz terkenal, dari Ustadz Felix Siauw, Ustadz
KH. Abdullah Gymnastiar, Ustadz Muhammad Syauqi KH Zainudin MZ, sampai Syeikh
Fikri Toriq, dan masih banyak lagi sih ustad terkenalnya. Dan belum lagi
jika kemaleman dan harus buka di kantor, masjid selalu menyediakan takjil untuk
buka puasa, bagi para jajaran karyawan PT. Bakrie dan Brother yang berkantor
dilantai 34, 35, 36, 37, akan diadakan buka bersama dengan Bapak Abu Rizal
Bakrie di pertengahan Ramadhan, ini biasanya moment yang di tunggu para
karyawan, karena lantai 36 khusus disulap menjadi aula besar untuk solat
berjamaah, dan sekeliling lorong – lorong ruangan dipenuhi berbagai stan stan
makanan parasmanan, dari makanan traditional Indonesia, chines food sampai
western style.
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat
dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Ini adalah
perusahaan berbau proyek ke 5 tempat saya bekerja, Alhamdulilah ini tahun ke 2
saya menjalanankan Ramadhan diperusahaan ini, karena lokasinya di Jakarta jadi
gampang untuk pulang kampung. Untuk para karyawan yang bergerak dibidang
proyek, pasti pernah mengalami lebaran jauh dari rumah, saya pernah 2 kali
berlebaran jauh dari rumah, saat di Malaysia. Ataupun saat lebaran sehabis
solat ied langsung mengunjungi lokasi site. Hidup terkadang memang selalu harus
dijalani dengan berjuang,
mengesampingkan kesenangan demi tanggung jawab.
“Aku tidak suka melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa
mengindahkan ini dan itu, yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak
pula sibuk dengan urusan akhiratnya.” ‘Umar bin Khottob
Buat saya yang
masih single mungkin bukanlah suatu masalah, walau tetep aja kangen masakan
rumah, tapi buat para kepala rumah tangga atau para ibu bekerja ini mungkin
sesuatu yang berat. Alhamdulilah for everything bersyukur atas segala hal
karena diluar sana masih banyak orang yang saat lebaran tidak punya uang dan pekerjaan.
“Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya
amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya." Ibnu Mas’ud
Selalu bersyukur
atas apa yang di dapatkan, dari segi fleksible dan kelonggaran absensi, PT.
Bakrie sangat nyaman secara absensi dan toleransi bagaimana tidak, dalam
seminggu saya bisa izin 2 hari hanya untuk mengurus masalah kuliah. Di bulan
Ramadhan ini pun PT. Bakrie mempunyai jadwal yang sangat fleksible. Pulang jam
4 sore, tanpa merubah jam masuk kerja. Saat istrahat jam 11. 30 kita sudah bisa
istrahat dan turun ke masjid untuk solat dzuhur berjamaah dan mendengarkan
kajian sampai sekitar jam 1.
“Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah
nikmat tersebut”
Kantor dengan
waktu fleksible seperti ini sangat jarang ditemukan. Banyaknya waktu luang
membuat kita bisa full beribadah tanpa kekelahan karena jam kerja yang padat.
Masih bisa menjalankan taraweh berjamaan, amazinnya diarea menteng atas ini
hasil survei di 4 mesjid berbeda yang saya datangi untuk taraweh semuanya 23
rakaat. Dan hampir semua masjid full terisi, ini salah satu yang membuat saya
suka sekali tinggal di Jakarta, karena kita semua berlomba. Berlomba dalam dunia
dalam genggaman dan akhirat dalam hati dan fikiran. Orang – orang sibuk mencari
karir, rezeki, dan semua kesenangan dunia, tapi tetap jalan akhirnya adalah
akhirat.
Dunia yang Kita Butuhkan, Layaknya Toilet “Semua orang butuh
toilet, butuh tempat buang air, namun tidak ada orang yang mencintai toilet.
Mereka hanya akan menggunakannya ketika mereka butuh, tanpa harus mencintainya.
Ibnul Jauzi juga
mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya, dunia
adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat
kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat
nanti. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka
melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa
memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah
waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan.
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah pada hari kiamat
hingga ia ditanya mengenai umurnya, dimanakah ia habiskan; ilmunya, dimanakah
ia amalkan; hartanya, bagaimana cara ia mendapatkannya dan ia infakkan; dan
mengenai badannya, di manakah usangnya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).