Proses VS Hasil
”Lihatlah prosesnya, jangan cuma lihat
hasilnya.”
Nasihat simple yang sering bgt dan gampang
bgt buat ngucapinya.
Salah satu hal penting dalam mengubah
hidup kita adalah memandang secara “REALISTIS” hubungan antara proses-hasil.
Saat kita menjalani proses, ada saatnya dimana kita harus menghargai proses
yang kita lalui. Tapi kita harus selalu sadar bahwa proses saja pada akhirnya
memang tidak ada maknanya. Kita dituntut untuk memberikan hasil. Maka disaat
kita belum mendapat hasil, berhentilah berkoar – koar tentang proses, karena tidak
ada manfaatnya sama sekali.
Manfaatkan
energi kita untuk berpikir dan bertindak lebih kreatif, bukan mengeluh dan
bercerita.
Masalah antara pemahaman dan pengertian “hasil
atau proses”? berlaku dalam 2 konteks.
Pertama, ketika seseorang berhasil. Kita
harus sadar bahwa keberhasilan dia tidak instant. Ada proses panjang dan
banyaknya pengorbanan yang dia lewati lewati. Karena itulah prosesnya menjadi
berharga, agar kita belajar, agar di jadikan panutan, agar menjadikan ispurasi
dari keberhasilanya. Jangan sampai hanya melihat hasil akhirnya saja, lalu kita
bertindak dengan harapan bisa sukses dan berhasil dengan cara instant.
Kedua adalah dalam hal mendidik dan
mengajari, baik mendidik anak maupun mendidik bawahan. Jangan hanya lihat di
dua titik, dia berhasil atau tidak. Lihatlah usaha, kemajuan yang dia buat
dalam setiap prosesnya. Hargai setiap kemajuan dan usaha itu untuk memberi semangat.
Banyak orang salah memakai nasihat ini.
Ia
memberikan rincian penjelasan proses, ketika ia dituntut menyerahkan hasil yang
real…
Saat saya mahasiswa dalam jurusan saya kepercayaan
mengenai proses lebih penting daripada hasil itu sangatlah penting, doktrin
tersebut rajin sekali di dengungkan oleh para senior pada masa itu. Seneng bgt
mengkritik dosen karena mereka dianggap “kurang bijak” karena selalu melihat
hasil, tanpa tau kita mahasiswa sudah mati
matian berusaha lewat proses.
Seletah saya masuk pada dunia kerja, lain lagi
ceritanya..
Hargailah setiap proses yang dijalani tapi tetap “HASIL”
selalu berbicara pada AKHIRNYA.
Dalam dunia project semuanya berbicara
tentang schedule dan target, ketika mengurus sesuatu yang mendesak, dan
ternyata sudah lewat dari jadwal tapi belum ada hasil, rasanya semua yang
dilakukan itu percuma. Dalam setiap meeting koordinasi, semua department
berusaha tidak memegang “bola panas” berusaha meyakinkan bapak PM bahwa masing
– masing department sudah melakukan banyak hal (proses), tapi belum berhasil
dalam target pencapaianya. Masing – masing department mulai menyalahkan, dan
menyerang department lain serta berharap bapak PM selalu maklum dan tidak marah
- marah.
Bekerja membut saya sadar bahwa setiap
project, setiap perusahaan, setiap target, pasti membutuhkan hasil yang REAL. Semua
orang bisa bercerita tentang proses panjang yang mereka lalui, tapi kalau tidak
ada hasil, apa artinya, tidak ada artinya.
Ibarat
orang yang sangat kehausan, memanjat pohon kelapa untuk memetik buah kelapa,
tapi dia tidak berhasil. Proses panjang
dan melelahkan yang dia usahakan tidak mendapatkan hasil, tidak mengobati rasa
hausnya.
Banyak orang menyodorkan proses ketika
diminta hasil. Ia punya seribu penjelasan tentang kenapa ia belum berhasil. Ia
begitu meyakinkan memberikan analisa soal kenapa dia belum berhasil. Padahal
yang dibutuhkan adalah mengakui bahwa memang belum berhasil, menerima lapang
dada, jangan putus asa, lalu mulai menganalisa bagaimana cara agar berhasil,
berikut rincian eksekusinya, belajar dari kesalahan dan keterlambatan.
“LOSERS
MAKE EXCUSES, WINNER MAKE PROGRESS”
Ibarat seleksi Alam
Pendaki yang sampai ke puncak hanyalah
yang tangguh.
Pejuang yang sampai ke suksesan hanyalah
yang sabar.
Dan kita selalu di beri pilihan,
Menjadi manusia yang rapuh oleh kerasnya
hidup, atau justru menghebat.
Percayalah
badai selalu menyisakan pohon terkuat.

