Nostalgia di Cilegon Fabrikators 2014 - 2018
Nostalgia
di Cilegon Fabrikators..
Katanya
sih semua yang pertama itu selalu membekas, apa lagi kalo yang pertamanya
menyenangkan, dan buat happy selalu..ah udah aja bakal lama move on nya. Kaya
Cilegon Fabrikator, sebagai tempat pertama kali diriku memasuki dunia kerja,
tempat ini berkesan sekali. Selain panasnya yang menyengat dan buat hitam, team
yang seperti keluarga dan orang – orang di dalamnya semua buat gagal move on,
jangan lupa bebek sambel manga di serdang.
Awal
2014 yang lalu saya meninggalkan perusahaan ini, dengan mimpi yang panjang
serta dilema biasa lah, namanya juga hidup selalu harus memilih.
Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian.
Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini ?
Awal
2018 ini saya kembali mengunjungi perusahaan ini, dituntut dengan keharusan
mencari data pendukung tesis. Memasuki gerbang gate 1 depan belum ada perubahan
yang berarti, beberapa meter menuju gate 2, sesuatu yang baruterdapat parkiran
baru, jalan setapak untuk pejalan kaki yang menggabungkan parkiran dan gate 2,
di tambah beberapa spot ruang tunggu. Memasuki gate 2, ruang klinik baru,
tempat absen baru, gedung client baru, shop – shop baru, dan info sekarang
semua lebih disiplin, ketat dan full project, saya bangga melihat banyaknya
kemajuan yang baik pada perusahaan ini.
Masuk
ke lobi, sambutanya begitu menyenangkan, serasa pulang ke rumah sendiri,
semuanya masih sama kaya dulu, ramah, menyenangkan, bahkan siang hari saya
langsung di ajak ikut kondangan.
Saat
disana saya hanya sempat berkunjung ke beberapa tempat, diantaranya shop 1,
warehouse, main office. Karena hanya keperluan pengambilan data dan ga mau buat
heboh. Kalo muter ke banyak tempat.
Tawaran
untuk kembali bekerja disana dengan serius di utarakan oleh para jajaran big
bos, aduh makin terharu aja. Pengalaman sih buat para engineer muda,
meninggalkan tempat kerja dengan citra baik itu sangat diperlukan. Link, nama
baik, rekomendasi, kepercayaan akan di dapatkan jika kita “resign” dengan baik,
menyelesaikan semua kewajiban kita sebaik mungkin. Rasanya pengen bilang “yes
bos balik lagi ke sini”, tp apa daya kewajiban kuliah masih menjadi beban
mendasar, dan prioritas utama saat ini, semoga ada rezekinya lagi nanti.
4
tahun meninggalkan perusahaan ini, semua tampak sama, nyaman seperti rumah yang
menjadi tempat persinggahan kapan pun kembali. #dan sayapun mendadak
melankolis.
4
tahun saya mendapatkan pelajaran bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau, “SELALU”.
Ambil aja selalu hikmah dan pelajaranya, karena semua yang kita pilih selalu
akan ada konsekuensinya. Selama 4 tahun saya belajar banyak hal, dari kerja di
luar negeri, sekolah kembali, kerja di bukan bidang yang di minati, kerja di
tempat sangat nyaman tapi otak ga di pake, jabatan tinggi yang hanya sekedar
structur organisasi, beberpa tawaran pekerjaan di BUMN, dari penolakan atau saya
yang sok sok an nolak, bertemu orang baru, link baru, silaturahmi baru, ilmu
baru, sosial life yang beragam, networking yang makin bervariatif, itu yang harus di syukurinya.
Dahulu aku menangis kerana aku berjalan tanpa alas kaki.
Namun akhirnya aku berhenti menangis saat aku melihat lelaki
tanpa kedua kakinya.
Bersyukur pada setiap keadaan, karena Allah selalu mengetahui apa
yang terbaik.
Kadang
sebagai engineer muda banyak ambisi yang harus di capai, kerja di perusahaan
keren dan terkenal, gaji di atas dua digit, santai dan jalan – jalan ke luar
negeri, jabatan yang okey. Panas bgt kalo liat sebelah lebih baik, rasanya
harus ngejar juga. Percaya aja kata – kata motivasi “Hasil tidak akan
menghianati proses” – tapi tetep sih kalo aku berorientasi pada hasil.
Boleh rasa iri itu
ada dalam diri manusia, tapi tidak berlebihan, sang Khalid pun mengajarkan
jadikan rasa iri itu sebagai motivasi diri untuk menjalani kehidupan di hari
esok yang lebih baik.
Serius
deh semua kesenangan itu akan datang dengan sendirinya seiring dengan pengalaman,
jam terbang, networking, ilmu dan usia yang makin matang dan bertambah. Jangan gampang
latah main resign kalo kamu ga tau target apa yang ingin kamu capai, kalo mental km ga cukup
besar untuk memulai semua kembali dari “NOL” atau menemukan bahwa yang “baru”
tidak sebaik yang “lama”, inget aja bahwa rumput tetangga memang “SELALU” terlihat
lebih hijau.