Apa arti dari Konstruksi / Construction?
Kata konstruksi
dalam kenyataannya adalah konsep yang cukup sulit untuk dipahami, karena konstruksi
mempunyai beragam interpretasi, tidak dapat didefinisikan secara tunggal, dan
sangat tergantung pada konteksnya yang berbeda. Definisi konstruksi berdasarkan
konteksnya perlu dibedakan atas dasar: Proses – Bangunan – Kegiatan - Bahasa - Perencanaan.
Pengalaman saya
selama ini bekerja tidak jauh dengan bidang proyek, didalam proyek kita sering
sekali mendengar istilah kontruksi, bahkan tempat saya bekerja saat ini namanya
mengandung unsur itu “Bakrie Construction”.
Konstruksi adalah
suatu kegiatan
membangun sarana maupun prasarana. Biasanya dalam bentuk proyek –
proyek. Contohnya berbagai macam : dalam sebuah bidang arsitektur dan teknik sipil. Konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas
konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan dari bangunan yang terdiri
dari bagian-bagian struktur.
Misalnya adalah Konstruksi
Struktur Bangunan adalah bentuk bangun secara keseluruhan dari struktur
bangunan. Dalam kontek ini biasanya di sebut dengan kontruksi atau proyek sipil
karena berhubungan dengan bangunan, gedung atau bahkan perumahan.
Contoh
lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan dalam kontek ini Konstruksi
dapat juga didefinisikan sebagai konstruksi susunan rancangan model dan tata
letak.
Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan,
tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri
dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Proyek Structure Konstruksi Jembatan |
Umumnya kegiatan
konstruksi diawasi satu team proyek, satu team proyek biasanya di bagi lagi
atas dua bagian tergantung lokasi, ada yang bertugas dikantor pusat “Head
Office”, ada yang bertugas di lokasi proyek “Site” yang bertugas dikantor pusat
“Head Office” biasanya adalah manajer proyek, engineering yang mengawasi
gambar/drawing, serta arsitek proyek (bila proyeknya sipil) di tambah lagi,
procurement, finance, dll. Mengapa orang – orang tersebut ditugaskan dikantor
pusat ? agar lebih mudah berkoordinasi dengan client dan para vendor, karena biasanya
“Site” berada di pedalaman atau remote area, sedangkan office berada lebih ke
Kota, jadi memudahkan untuk meeting dan berkoordinasi.
Koordinasi di Site |
Sedangkan orang yang
di lapangan “Site” biasanya diserahkan kepada Konstruksi manager, HSE, Site
manager, Intrumental, Elektrikal, Eekanikal enginer beserta QC bertugas yang mengawasi sitesecara
langsung untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Hal – hal yang
mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi antara lain:
Perencanaan yang efektif sangatlah penting.
Perencanaan yang
efektif meliputi, schedule proyek, target proyek, waktu proyek, biaya proyek,
kualitas proyek, standar proyek, harus jelas dan fix sebelum proyek berjalan,
pastikan “client” approve akan semua plan yang kita buat, agar diakhir proyek
tidak ada pihak yang disalahkan dan dirugikan.
Perencanaan mengenai design dan pelaksanaan.
Design sangat
bergantung dalam keberhasilan proyek, karena design yang efisien akan menghemat
bahan baku, material, waktu dan man power, maka perencanaan design harus dilakukan
dengan perhitungan yang matang. Salahnya perhitungan dalam drawing dan design dalam
suatu proyek berakibat pada membengkaknya biaya – pengalaman biasanya over
budget pada pembelian material, entah salah beli, salah spec, salah grade, salah
ukuran, salah perhitungan, atau pembelian yang over. Walaupun sebenarnya
kelebihan material bisa di simpan digudang dan bisa digunakan kembali, tapi
tetap saja itu berlaku ‘HANYA” untuk proyek yang “typical”. Jika tidak ya di
pastikan over budget.
Infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan.
Pemilihan material
harus mengutamakan keamanan, tentunya keramahan pada lingkungan sekitar, semua
material yang di gunakan, aman tidak terhadap lingkungan, seandainya tidak
aman, misalnya sampah dan limbah B3. Perencanaan tentang pemusnahan limbah
tersebut harus dibicarakan solusinya bagaimana, agar setelah proyek berjalan
sampah dan limbah tidak menggangu lingkungan sekitar proyek.
Penentuan besarnya biaya yang diperlukan (budget).
Penentuan biaya
atau biasa di sebut Budget dalam proyek adalah hal yang utama, karena tetap
perusahaan harus mendapatkan profit dari budget awal yang di tentukan oleh
client. Maka dari itu efisiensi dalam pengeluaran harus di control, biasanya
PM, PE dan Cost Control bertugas mengawasi jalanya proyek, biasanya setiap
bulan akan ada laporan pertanggung jawaban, beserta permintaan dana baru. Agar lebih
efektif lagi setiap bulan harus diadakan koordinasi meeting mengenai pemakaian
butget dalam 1 bulan. Agar terlihat dan terkontrol apa saja yang over, dan
dapat di carikan solusi agar hal tersebut tidak makin membengkak. Jadwal, cost dan budget dapat di lihat dalam curva S, biasanya PM dan PE berkoordinasi dan melaporkan progres dan kemajuan proyek kepada client.
Contoh Curva S |
Disertai dengan jadwal perencanaan yang baik.
Schedule dalam
jalannya suatu proyek adalah hal yang crucial, karena berakibat pada pembayaran,
progres, kepercayaan client dan yang paling penting budget yang membengkak bila
schedule proyek terlambat, karena Man Power dan Equipment tetap terus dihitung
setiap harinya sampai proyek selesai.
Contoh Schedule |
Keselamatan lingkungan kerja.
Keselamatan
lingkungan kerja, sangat ditentukan oleh kesadaran para pekerja itu sendiri,
mereka harus memahami bahwa APD wajib di gunakan pada lokasi proyek, mereka
harus menyadari bahaya mengancam setiap saat di lokasi proyek yang penuh dengan
alat – alat berat, maka dari itu potensi – potensi terjadinya bahaya, potensi
terjadinya kecelakaan, harus diperkenalkan seawal mungkin sebelum pekerja
memasuki area site, HSE pun harus selalu mobile untuk meminimalisai terjadinya
kecelakaan kerja di lokasi site.
Penggunaan APD Jelas sebelum memasuki area Site |
Bahkan di sediakan Jalur pejalan Kaki untuk keamanan |
Untuk kegiatan yang beresiko biasanya di dampingi Team HSE |
Larangan dan pemberitahuan ada disetiap sudut Site |
Ketersediaan logistic
saat diperlukan, karena saya pernah menjumpai 2 hari full aktifitas berhenti di
site, hanya karena kekurangan bahan logistic. Maka pengiriman logistik agar
tepat waktu sampai disite sangat diutamakan, meminimalisasi man power yang
tidak efektif dan berpotensi pada keterlambatan schedule. Bila materialnya
available di local market keterlambatan mungkin hanya dalam hitungan hari,
tetapi bila materialnya dengan spec khusus dan mengharuskan import dari luar
negeri, keterlambatan akan berakibat sangat fatal pada kelangsungan proyek. Untuk
meminimalisi hal tersebut, koordinasi dengan pihak procurement harus jelas,
procurement harus benar – benar paham akan schedule disite.
Ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan oleh
keterlambatan.
Dalam banyak
proyek biasanya keterlibatan publik dan masyarakat sangat besar – pengalaman saya
menggunakan trailer besar dan melewati jalan warga, akan ada uang yang tak
terduga, entah uang lewat, uang ganti rugi karena trailer menerobos pohon manga
sehingga bunganya berjatuhan atau melukain ayam. Biasanya sosialisasi dengan
pihak lokal, termasuk ketua adat, kepala desa di lakukan sebelum proyek
berjalan, tidak heran mereka meminta jatah pekerjaan agar proyek bisa berjalan
aman, sosialisasi kapan dimulai dan berakhirnya proyek harus sesuai dengan
jadwal, bila tidak tentu akan mengakibatkan ketidak nyamanan public dan akan bertambahnya uang tak terduga untuk
membayar penambawan waktu proyek yang masih berjalan.
Sosialisasi secara kontinue kepada public |