Mulai dengan “Menulis”
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak
menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah
bekerja untuk keabadian --- Pramoedya Ananta Toer
Kenapa menulis ?
Saya pelupa…Tapi saya ingin merekam semua memori yang pernah saya lalui. Saya
pribadi lebih memilih membaca dan berbicara sebenarnya, bukan type penulis,
bahkan banyak mungkin tulisan yang EYD nya berantakan. Bukan juga seseorang ya
pandai merangkai kata, tapi ya tulisan sebagai media curhat, bertukar
pengalaman atau pun pemikiran. Selain untuk mengisi waktu luang, pekerjaan
project membuat segalanya sangat fluktuatif, ada kalanya kita sibuk setengah
mati, waktu 24 jam serasa kurang, di awal sampai pertengan project mulai pasti
semua engineer merasakan itu, tapi ketika di akhir project, lot pekerjaan
berkurang, semuanya berubah santai, kalo di pake ga jelas santai ini bisa
sangat melenakan, dari nonton youtube atau film seharian depan laptop untuk
menghabiskan waktu. Akhirnya lebih memilih menulis, biar ga tambah bego kalo
otak lagi ga di pake.
“Dua kenikmatan, yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya,
(yaitu) kesehatan dan waktu luang. [HR. Bukhari. No. 5933] Maka, jadikanlah
setiap harimu bermanfaat dan penuh syukur.
Karya tulis adalah
media efektif dalam Mengalahkan Sang Waktu kita bisa mempelajari sejarah orang hebat melalui
tulisan yang merekam kehidupan mereka dan pemikiran mereka.
Menulis Penting
untuk Menciptakan Kenangan,
kembali lagi pada esensi memori, merekam jejak kehidupan, bisa di lihat kapan
saja, untuk instropeksi diri dan merupakan tempat terbaik menciptakan kenangan.
Mungkin suatu saat saya akan merasa malu, terharu, konyol, tersenyum ketika
membaca tulisan-tulisan dari masa lalu dimasa sekarang.
Menulis Melatih
Kerendahan Hati, Menyadarkan kita untuk tidak
cepat berpuas diri dalam hal apapun atau merendahakan orang lain, kadang
kalanya kita sudah merasa benar, namun dengan berbagi pemikiran melalui
tulisan, kita akan bisa dikoreksi orang lain sehingga tidak terjebak dalam
ketidak tahuan dan kebodohan. Sikap menerima kritikan dan saran inilah yang
akan mengajarkan kepada penulis bagaimana bersikap rendah hati kepada sesama
manusia.
Menulis Penting
Untuk Mengasah Pikiran, Mereka yang terbiasa menulis
tidak akan bingung karena tahu mana yang fakta, mana yang opini, dan mana yang
mitos belaka dalam menerima informasi. Karena mereka tahu bagaimana mencari
suatu kebenaran melalui riset-riset kecil.
"Ilmu adalah buruan, sedangkan tulisan adalah pengikat Maka
ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Adalah sebuah kebodohan jika engkau
berburu kijang Lalu kau biarkan dia lepas pergi dengan hewan lainnya" Imam
Syafi’i
Menulis Penting
untuk Menjaga Kesehatan, Dikutip dari Hello Sehat,
Membantu Memulihkan Emosi –
Mengekspresikan emosi melalui kata-kata dapat mempercepat penyembuhan setelah
peristiwa traumatis dan benar-benar dapat membuat luka fisik cepat sembuh
berdasarkan sebuah studi di Finlandia.
Mengubah Cara Berpikir Pasien Kanker – Temuan sebuah studi, latihan
menulis selama 20 menit sudah dapat menyebabkan perubahan cara berpikir
beberapa pasien tentang penyakit mereka.
Membantu untuk Tertidur –
Para peneliti menemukan fakta bahwa peserta yang menuliskan hal-hal yang mereka
syukuri sebelum tidur memiliki kualitas tidur yang baik.
Membuat Anda Berbicara Lancar –
Karena peningkatan kosakata dan pengasahan bahasa yang konstan, kita akan
menggunakan kata-kata positif dan halus dalam berbicara.
Membuat Pikiran dan Tubuh Lebih Baik– Menulis ekspresif telah
dikaitkan dengan peningkatan suasana hati, kesejahteraan, tingkat stres dan
gejalan depresi. Juga peningkatan fungsi hati dan paru-paru.
“Mulai lah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu nanti saja.
Yang penting menulis dulu. Tulis draft pertamamu itu dengan hati. Baru nanti
kau akan menulis ulang dengan kepalamu. Kunci utama menulis adalah menulis,
bukannya berpikir” ― James Whitfield Ellison