Kelas Inspirasi - KI Bekasi Part 2

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan. (Bob Talbert)

Haloo Bekasi…
Anak Bekasi Gembira Meraih Mimpi..
Dengan tema Antariksa otomatis semua pernak pernik bekasi ini berbau luar angkasa, dari mulai pelanet sampai bintang – bintang. Biasanya prepare acara dilakukan beberapa minggu sebelum hari H. Kira – kira ada sekitar 3 sesi pertemuan untuk membahas konsen dan mempersiapkan berbagai pernak pernik.
SD ini sama dengan sekolah yang sebelumnya saya datangi, anak SD luchu, berisik, punya imajinasi sendiri dan sulit di atur. Penilaian saya meleset jauh tentang sekolah di kota, antara perbedaan kota atau memang sekolah ini termasuk unggulan dalam mencetak anak – anak hebat.
Ini salah sekolah pertama dari 4 KI yang saya pernah ikuti yang membuat saya sangat betah di kelas, waktu hampir 1 jam bagi tiap inspirator seperti baru 10 menit rasanya. Fasil harus mengingatkan saya berkali – kali jika waktu telah habis. Anak – anak ini sangatlah bersemangat, semua ingin maju ke depan hanya untuk nyanyi, menggambar, bahkan salawatan.

Cepat atau lambat jasad ini pasti rusak, kita bisa memilih apakah membiarkannya rusak begitu saja ataukah rusak dalam menggapai kebaikan.
Mendengan curhatan kepala sekolah tentang orang tua mereka yang hanya tukang beca dan buruh cuci, saya pribadi sangan happy melihat anak – anaknya membanggakan sekali, kepala sekolah pun bercerita, walau dengan fasilitas yang serba minimal, sekolah ini termasuk kedalah sekolah unggulan dan rajin mencetak para juara hingga memenangkan lomba – lomba di wilayah Bekasi. Keluarga adalah lingkungan social pertama bagi anak, hubungan yang interaksinya paling intensif, apakah anak merasa di sayangi, di hargai, di terima, ini yang mengajarkan saling berbagi dan bersosialisasi dengan baik dengan teman temanya.

Dengan pendidikan agama yang terlihat wajar bila manners nya sangat baik, mereka sopan dan menghargai. Bukan tanpa sebab saya bilang pendidikan agama di sini baik, banyaknya yang maju untuk bersalawat adalah cermin nyata. 
Mereka tidak malu – malu untuk maju ke depan. Saya amazing sekali lah pokonya di sini. Dengan background orang tua yang kurang secara ekonomi, tapi hebat sekali dalam mendidik anaknya. Mereka berhasil setidaknya membuat anak – anaknya menjadi seorang anak yang baik. Belum tentu makin tinggi pendidikan orang tua, makin mahal sekolah, makin baik tingkat pendidikan anak.
Suatu saat jika saya menjadi orang tua sepertinya paradigm ini yang pertama harus di hilangkan. Orang tua di kota sibuk berangpan bahwa, makin mahal sekolah, makin baik sekolah tersebut. Dan membiarkan mereka seharian di sana. Anak – anak selayaknya baju, bila kotor, kucel, bau, dan baju tersebut diserahkan ke tukang cuci, oleh tukang cuci baju tersebut, diberi pengharum, disetrika, dan menjadi rapi. Diambil lagi oleh pemilik baju, kemudian dipakai lagi, kotor, kucel bau lagi dikembalikan lagi ke tukang cuci, dan dilakukan terus menerus.
Kebanyakan dari anak-anak jaman sekarang terutama di kota besar kurang sekali minat mengnai pelajaran yang behubungan dengan sopan santun dan tatakrama. Anak-anak lebih menyukai pelajaran yang mengandung teknologi dan bersifat modern. Real situasi yang terjadi adalah banyak anak – anak yang sangat cerdas dalam bidang akademis dan teknologi tetapi mereka tidak bisa bergaul, tidak punya sopan santun dan tidak punya teman. Intinya kebanyakan gaget “lu jadi ga asik”.

Popular posts from this blog

Manfaat Air Jeruk Nipis - Diminum Pagi dan Malam Hari, serta efek sampingnya.

Tahapan Proses Fabrikasi ???

Apa itu Area Jetty ???

Piping “Test Package” Document Samur Project - Arti dan Tujuan

Line Checker "Test Package" Dalam Piping – Arti dan Maksud ???

Tahapan Activity Dalam Proses Pengerjaan Piping Gas Pipeline

Karakter Manusia (Koleris, Melankolis, Plagmatis, Sanguinis)

Process "Tie - In" - Proses Penyambungan Pipa

Apa Hubungan Pipeline Dengan Pig Launcher And Pig Receiver ???

Apa itu MWT “Management Walkthrough” ?