Sedikit cerita tentang si koleris…
Berpindah pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain,
membuat saya sering sekali mendapatkan sesi konsulatasi dengan para konsultan
Psikologi, karena tiap perusahaan pasti ada sesi sikotesnya, pada perusahaan
proyek dominan biasanya type manusia berkepribadian sejenis saya mudah
mendapatkan tempat, proyek kadang menuntut seseorang harus kuat secara mental
dan tekanan.
Saya iseng, daftar kembali ke PT. Bakrie & Brother, holding
dari tempat sekarang saya bekerja. Ini wawancara peling menyenangkan menutut
saya, karena saya kerja dilantai 35, dan wawancara di lakukan dilantai 36 &
37, jadi tinggal bulak balik aja ke atas aja. Program MT di PT. Bakrie &
Brother ini di gadang – gadang sangat ketat dalam segi saringanya, hanya 1
minggu dibuka pelamar mencapai lebih dari 4500 orang, padahal dibuka digroup
tertutup, dan dari sekian banyak pelamar menyisakan hanya sekitar 50 orang yang
dibagi dalam beberapa sesi.
Sampai akhinya separuh nya berkurang, semua peserta harus
melewati berbagai tahapan dari mulai dari wawancara HRD, wawancara user, tes
pelajaran, b inggris, sikotes, studi kasus, group discussion, sampai presentasi
dengan para jajaran direktur, masing – masing tahapan ada saja yang gugur
selidik punya selidik hanya 5 orang yang lolos dari 4500 pelamar, wajar saja
sangat sulit karena siapapun yang lolos program MT ini akan ditraining penuh
selama 1 th, selanjutnya akan langsung jadi asisten manager disetiap unit
mereka ditempatkan.
Makanya tahapan akhirnya harus presentasi dengan jajaran big
bos. Dari 5 yang lolos 2 di antaranya saya kenal, karena satu team dari tahap
awal, satu laki – laki anak Ganesa dengan PD luar biasa tinggi dan kemampuan
komunikasi yang sangat baik, satu lagi perempuan dari undip dengan karakter
supel dan sangat ramah.
Saya sendiri lolos sampai tahap group discussion, padahal
tinggal satu tahap lagi lolos ke tahap akhir, apa daya blm rezeki. Secara
analisis diri sendiri, ada 2 alasan kenapa saya ga lolos :
Yang pertama, karena saya juga kariawan PT. Bakrie, dan masih
handle projectnya, masa ia kalo keterima project, yang lagi di kerjakan di
tinggal.
Yang ke dua, karena karakter saya koleris maka kurang cocok
untuk menjadi bos yang stay di office. Hahahhaha…kata sikolognya saya lebih
cocok handle pekerjaan di proyek. Alasanya simple semua bos di office harus
punya emosi yang sangat terkontrol, syarat tiap perusahaan berbeda ya untuk
memilih leader, untuk di sini mereka memang memilih yang sudah dewasa secara
emosional. Bisa bertahan walaupun mereka ga suka, tetap senyum di wajah harus tetap di
jaga. Lain lagi jika di proyek teriak dan ngomel kaya apa juga wajar –
wajar aja, ga mesti pura - pura senyum kalo ga suka.
Memang kalau diteliti satu-persatu akan terasa sangat sulit
untuk menentukan orang itu memiliki tipe pribadi yang mana. Namun, pola
kepribadian seseorang dapat dibaca. Seperti halnya dengan orang dengan tipe
Koleris yang dikenal sebagai orang yang keras, tegas dan sangat
menuntut.
Koleris Sebagai Team
Orang koleris memiliki energi yang besar untuk melakukan hal-hal
yang sulit, mereka juga memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan
kemampuan diri mereka sendiri. Dengan sikap yang pantang menyerah, tidak ada
kata "Kegagalan" dalam kamus mereka. Dalam setiap kegiatan, orang
koleris akan selalu tampil di depan dan menjadi pemimpin kelompok.
Mereka adalah orang yang suka dan sangat tertantang untuk
melaksanakan suatu tugas besar. Mereka sangat suka mendapat peran sebagai
pemimpin dan pemegang suatu wewenang. Selain
memiliki energi yang besar, mereka juga berpikir dengan cepat. Mereka cepat
dalam mengambil keputusan. Orang koleris tidak bisa diam. Mereka selalu saja
mencari suatu pekerjaan, kegiatan, atau proyek untuk dikerjakan. Berdiam diri
bagi mereka adalah suatu tindakan yang sangat menyia-nyiakan waktu dan sangat
bodoh. Selain berbakat sebagai pemimpin, orang koleris sangat dinamis dan aktif
serta sangat membutuhkan perubahan. Jumlah orang koleris dalam masyarakat tidak
terlalu banyak, hanya sekitar 10 % dari total populasi.
Orang koleris mempunyai kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan dan pengendalian. Bila menghadapi masalah,
maka mereka akan selalu mencari pemecahan yang praktis. Yang penting bagi
mereka adalah hasil akhir. Mereka juga tidak suka pada orang yang kerjanya lamban atau berbicara tidak langsung ke sasaran. (serius
ini kalo diproject ada yang gini udah males aja).
Sebagai Orang Tua
Orang koleris merupakan contoh pemimpin yang kuat dan mandiri.
Mereka biasanya tahu jawaban yang benar dari suatu pertanyaan dan pandai
mengatur rumah tangga. Dalam bertindak selalu memastikan bahwa mereka pasti
benar atau menang. Bila harus melakukan perdebatan, mereka pasti akan
menyiapkan diri dengan baik. Persiapan diri ini penting agar mereka bisa
memenangi perdebatan atau diskusi yang akan mereka lakukan.
Keyakinan diri dan kekuatan yang dimiliki oleh orang koleris
membuat mereka unggul dalam keadaan dadurat yang membutuhkan kecepatan berpikir
dalam mengambil keputusan. Kemampuan alami orang koleris ini membuat mereka
mampu menyelesaikan sendiri hampir semua masalah sehingga mereka jarang
membutuhkan bantuan orang lain.
Mereka juga jarang atau
hampir tidak pernah menangis. Mereka juga
jarang memberikan perhatian yang hangat. Mereka menunjukkan rasa sayang dan
perhatiannya dalam bentuk membeli atau menghasilkan "sesuatu" bagi
orang yang mereka cintai.
Kekuatan Pribadi Koleris
Orang koleris selain memiliki keinginan yang sangat kuat, juga
cenderung sangat yakin pada kemampuan diri mereka sendiri serta sangat mandiri.
Mereka tidak suka diperintah oleh orang lain, tetapi suka memberikan perintah.
Jika mereka menjadi pemimpin, mereka paling tidak suka orang yang plinplan,
banyak bicara, tetapi tidak produktif.
Kelemahan Pribadi Koleris
Keinginan mereka untuk menjadi nomor satu adalah hal yang alami
bagi mereka. Ini tidak berarti bahwa mereka egois, tetapi ini lebih disebabkan oleh
dorongan perasaan bahwa kalau mereka sudah mendapat posisi atau keadaan yang
baik, maka mereka akan dapat membantu orang lain dengan lebih baik. Mereka juga sering terlihat bangga dan
menunjukkan kekuasaan atau superioritasnya. Sekali lagi, sebenarnya, mereka
tidak bermaksud untuk demikian, tetapi ini disebabkan mereka ingin lebih
menunjukkan kepercayaan dirinya. Mereka terkadang kurang bijaksana dalam
menanggapi sesuatu. Dalam bertindak, mereka seringkali menjadi sangat marah
terhadap hal-hal kecil atau tindakan yang mereka anggap bodoh. Dan kalau sudah
marah, mereka bisa sangat kasar dalam berbicara. Mereka dapat menghancurkan
Anda hanya dengan menggunakan kata-kata. Walaupun orang koleris sangat
tempramen, mudah marah, mereka juga mudah memaafkan orang lain. Mereka juga
bisa dengan mudah melupakan kemarahannya.
www.netterku.com