Perempuan Cerdas dan Berkelas, Kamu kah ???
Emansipasi memang membawa banyak
sekali perubahan pada perempuan, dari jaman Kartini emansipasi perempuan sudah
sangat di gadang – gadangkan, di Era milenia ini dengan bantuan teknologi dan
dunia dalam genggaman ikut memudahkan segalanya, wajar bila perkembanganya
semakin cepat, informasi seluruh dunia membantu “menginspirasi” semua perempuan
untuk terus maju – maju dan maju.
Perempuan sangat dapat berkembang diluar sana,
terbang ke bulan menjadi Astronot, Manager Project atau CEO perusahaan
mentereng, bahkan Mentri dan President pun bisa jadi di isi oleh para perempuan
yang pastinya masuk dalam golongan “Cerdas & Berkelas”. Jugde “Cerdas &
Berkelas” saya yakin semua perempuan yang mempunyai pemikiran “Open Minded” dan
berpendidikan pastinya ingin masuk dalam katagori itu, ya “Cerdas &
Berkelas”.
Saya pribadi sebagai perempuan
tidak tau apa yang menjadi tolak ukurnya. Bisa jadi gelar yang panjang
dibelakang nama belakang, harus lulusan universitas luar negeri, mempunyai jabatan
strategis didalam perusahaan, seberapa tingginya gaji yang didapatkan tiap
bulannya, keputusan apapun yang di ambil olehnya mengubah keadaan, kaya raya
atau sukses secara karir, bahkan terkenal, dan sangat berprestasi ??
Wanita
itu sunguh Istimewa
Waktu
kecil, dia menjadi jembatan menuju surga orang tuanya.
Saat
dewasa, dia menikah menjadi penyempurna Agama suaminya.
Dan
saat mempunyai anak, Surga di bawah telapak kakinya.
Semua itu sah – sah saja, saya pun sebagai perempuan sangat mendukung,
tidak ada salahnya kita “Perempuan” sekolah setinggi – tingginya. Di NOTED
sekolahnya bukan hanya mendapatkan gelar dan nilai sempurna dengan IPK 4, tapi
penyerapan pengalaman hidup yang lebih beragam itu lebih penting, problem
solving dalam banyak hal, bagaimana cara memperlakukan orang lain, beradaptasi
secara cepat dengan semua keadaan lingkungan, dan yang terpenting adalah “MANNERS”.
Tidak ada salahnya perempuan pun bekerja dan berkarir, setidaknya
tidak menyusahkan suaminya “Uang istri itu adalah uang istri”, dalam agama laki
– laki tetep adalah tulang punggung, jangan kebalik ya memanfaatkan gaji istri
(Kecuali kalau istrinya ridho). Suka miris saya kalo ada cwo menjadikan
kriteria gaji istrinya sebagai tolak ukur pemilihan, jadi malu sendiri. Kalo kata Mario Teguh “Itu jenis laki – laki yang ga punya tulang
belakang”.
Perempuan sukses dalam bisnis dan terkenal, setidaknya mandiri sekali
secara finance. Dengan kemajuan IG perempuan banyak sekali yang mendadak kaya
raya, dari jualan produk kecantika, vloger, bisnis jual beli apapun yang bisa
di jual di IG. Terkenal, punya uang, sudahlah. Semuanya serba instan dan cepat,
ada sisi positif ada juga yang kekablasan. Menurut survey beberapa hal yang
membuat perempuan bahagia & aman itu adalah : Jika mempunyai uang cash yang
banyak dalam dompetnya, Jika Hpnya selalu ON, Makan sesukanya, banyak tapi ga
gemuk, Punya sahabat baik yang setia dalam susah dan senang, Memiliki pasangan
setia & pengertian. So simple..
Semoga semua kemudahan yang kita para “Perempuan” dapatkan ini “BENAR –
BANAR” membuat kita makin “Cerdas dan Berkelas” selalu ingat pada tujuan akhir
ke mana kita sebagai perempuan harus pulang, saya suka sekali membaca. Di FB
ada narasumber favorite saya, dalam tulisanya beliau selalu menceritakan
sesuatu yang membuat saya terinspirasi, dari anak kampung, masuk univ terkenal,
juara ini itu, ketua organisasi kampus, sampai menjadi dosen dan lanjut S3 di
Amerika. Suatu saat dia menuliskan sesuatu tentang istrinya. Istrinya yang
membuat dia paham akan obsesi, kompetisi, penaklukan akan dunia yang hanya
sementara, mana yang fana dan mana yang kekal, jalan mana yang harus dia ambil.
Dunia, akhirat
atau prioritas yang seimbang diantara keduanya.
Saat itu pun juga saya menjadi malu atas dunia & akhirat saya yang
masih belum sempurna dan selalu saya kejar selama ini. Semoga pandangan Perempuan “Cerdas dan
Berkelas” bukan hanya pada urusan Dunia saja, tapi urusan Akhirat juga.