Bakrie Construction – Coal Bunker go to “Sail Away”
Sudah hampir 1 th saya bekerja di perusahaan
ini, Kantor pusat sebenarnya di head office “Bakrie Tower” Kuningan Jakarta, tapi
berhubung setiap minggu di agendakan weekly meeting project di yard. Mau tidak
mau, setia rabu subuh harus sudah berangkat ke Sumuranja Cilegon. Karena scope
kerja Bakrie Construsction berfokus pada EPC dan Fabrikasi Baja Berat untuk
industi Migas, Metal, Tambang, Tenaga, Marinir & Kapal, Semen, Kimia,
Jembatan Baja dan lainnya, maka kali ini akan cerita sedikit soal Coal Bunker.
Scope Kerja Bakrie Construction
Migas : Mooring Tower, Offshore Platforms, Jackets, Welded Steel
Tanks.
Tenaga : Cooling Systems, Gas Compression Module
Tambang : Platework, Shipunloaders
Marine : Pontoons
Material Handling : Conveyor, Jalur Kereta, Cranes, serta Jembatan
Baja
Jakarta beberapa hari ini di guyur hujan deras,
dan ternyata keadaan yang sama juga terjadi di Cilegon, siang ini setelah
meeting saya jalan – jalan ke yard. Ternyata di yard lagi ada proses loading
material Coal Bunker. Apa sih loading / sail away ?? Bahasa gampangnya “Naikin material ke kapal tongkang”. Semua material yang telah selesai dalam proses fabrikasi biasanya dibawa ke jetty, selanjutnya akan di naikan ke kapal tongkang, perjalanan melewati laut biasanya selalu menjadi pilihan untuk pengangkutan material, terutama yang berukuran besar.
Apa sih sebenernya
Coal Bunker itu ???
Kenapa bentuknya silinder tengki dan kerucut –
kerucut gtu ???
Sebenarnya Coal Bunker itu adalah bagian kecil
dalam suatu plan, biasanya untuk plan PLTU. Kebanyakan PLTU mengunakan Batubara
sebagai bahan bakarnya, karena pembakaran batubara yang lebih kompleks dan dirasa
lebih ekonomis dari pada menggunakan bahan bakar minyak, maka banyak PLTU yang
lebih menggunakan bahan bakar batubara. Coal Bunker itu adalah salah satu part
yang mengolah pembakaran batubara tersebut.
Coal Bunker atau biasa disebut Bunker Batubara
adalah penampungan sementara bagi batubara untuk memasok kebutuhan pembakaran. Kapasitas
setiap bunker berbeda – beda, biasanya di rancang sesuai dengan kebutuhan
pembakaran, di set sesuai dengan kebutuhan pembakaran, butuh berapa lama,
berapa jam, tanpa adanya pasokan batu bara ke bunker.
![]() |
pltu-tbk.blogspot.co.id |
Untuk setiap plan PLTU
biasanya dibutuhkan beberapa buah bunker, dimana setiap bunkernya melayani
setiap penggiling batu bara, atau biasa di sebut (Mill / Pulverizer). Untuk
mengetahui isi batubara dalam tiap bunker, biasanya di lengkapi dengan sensor
atau level indikator.
Dalam project tidak ada istilah hujan, kalo kapan
tongkang sudah merapat dai Jetty, mau hujan badan juga, proses loading harus
tetap di jalankan, selama masih aman ya, dan dalam pengawasan ketat HSE, karena
bila hujan sling dan crane biasanya menjadi lebih licin.
Bagian per bagian dari coal bunker di bawa
secara partial ke area jetty, untuk selanjutnya di ataur agar cukup masuk ke
dalam Kapal Tongkang.