Pulau Sempu, di balik keindahan, bahaya dan cerita mistis pulau di tengah Samudara.
Pare, Kediri, Malang, Sempu, April 2014.
Niat ke Kampung Inggris pare
untuk belajar b inggris, tetep aja tiap minggu selama 4 bulan disana disisipi dengan
trip adventur, minggu ini kami akan bertualang ke Pulau Sempu, ditengah pulau
tersebut terdapat sebuah laguna dengan hamparan pasir putih kira2 luasnya 4
ha, namanya laguna Segara Anakan. Laguna tersebut berada ditengah samudra, dipisahkan
oleh bebatuan karang, ditangah hutan tropis, belum terjamah, dan memang sebenarnya
kita tidak boleh ke sana, karena termasuk salah satu cagar alam yang langsung
di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan
Departemen Kehutanan Indonesia.
Pergi kesana menggunakan mobil,
berangkat sekitar tengah malam, dan sampai disana pagi hari, Perjalanan dari
Pare ke Malang, sekitar 1-2 jam dan dari malang langsung ke pantai sendang biru
sekitar 2 - 3 jam, sehingga total perjalanan kemungkinan sekitar 5-6 jam dari
Pare, sesampainya dipantai Sendang Biru kita sarapan disebuah pelabuhan kecil
disana, sambil minggu kapal yang akan membawa kita ketengah pulau.
Pemandangan sekitar Pelabuhan |
Pemandangan menuju Pulau Sempu |
Perjalanan kita di mulai dengan menaiki
perahu kecil, kurang lebih sekitar 20-25 menit. Perjalanan ke tengah pulau sangat
menyenangkan, walaupun terik, tetapi pemandangan air laut yang biru, serta
pulau - pulau kecil yang kita lewati menjadi daya tarik tersendiri. Sesampainya di
teluk semut, kami semua turun dari perahu dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki
menembus hutan tropis sekitar 3 – 4 jam, dengan jalur hutan lebat, jalan
berlumpur, karang karang tajam, naik turun dan curam, trek saat itu lumayan
berat karena memang dalam beberapa hari hujan turun di sana, menjadikan trek
penuh dengan lumpur, kotor, dan sangat licin, harus sangat berhati - hati jalan disini, karena ranting pohon dan batu - batu karang tajam ada dimana – mana.
Trek sepanjang perjalanan berlumpur & licin |
Curam, licin, berlumpur, nanjak, trek menuju pulang Segara Anakan |
Setelah perjalanan yang
melelahkan akhirnya sampai juga di Laguna Segara Anakan, serasa liat surga dunia. Bagus
bgt, hamparan pasir putih serta air laut biru dan hijau yang jernih. Setelah puas keliling pulau sekitar, kita membuat tenda di
sekitar hamparan pasih putihnya.
Laguna Segara Anakan |
Pemandangan Laguna Segara Anakan |
Hanya cuaca kurang mendukung, 2 hari di sana 2
hari pula diguyur hujan, tenda kita kebanjiran dan kebawa angin. Begadang semalem
suntuk, karena hujan. Keesokan harinya bapak guide akhirnya menjemput kami
untuk pulang, perjalanan yang sama melalui lumpur dan perahu. Kembali ke Malang,
dan lanjut ke Pare.
Tapi setelah difikir kembali bahwa tidak
seharusnya kita ke sana, bahaya mengintai kapan saja jika kita ke sana, selain
pulau tersebut terpencil, masih banyak hewan buasnya seperti harimau, monyet,
ular, kalajengking, kaki seribu, bahkan ubur - ubur beracun di dalam lautnya, jika kita
sampai kena sengat atau diserang oleh hewan tersebut bagaimana ??? tidak ada jalur
evakuasi, tidak ada komunikasi, tidak ada akses langsung jika terjadi sesuatu atau hal yang dalurat, puskesmas, rumah sakit jauh dari sana, dan baru keesokan harinya bapak guidenya menjemput kita semua, dan tentunya kembali harus melewati jalur berlumpur, belum lagi
cerita mistis, pulau ditengah samudra ini, tentang yang kesurupan, ketempelan,
sampai diganggu mahluk - mahluk kasat mata penunggu pulau tersebut.
Save Pulau Sempu |
Yang paling
menyedihkan adalah kerusakan konservasi hutan dan lingkungan sekitar, sampah
menumuk ada dimana - mana, belum lagi kotoran menumpuk disekitar bukit, bau yang
menyengat, terganggunya ekosistem hewan sekitar. Jadi, jangan pernah datang lagi ke Pulau Sempu, selain berbahaya, dan itu bukanlah tempat resmi untuk object
pariwisata, tetapi ini adlah hutan lindung, yang seharusnya dilindungi, dan menjadi
cagar alam bagi flora dan fauna sekitar.
Sampah sekitar Pulau Sempu |
Comments
Post a Comment