Yellow Lime

Aku merasa terintimidasi dan khawatir oleh ketakutan untuk menjadi perempuan yang biasa-biasa saja Beberapa kali saya mendengar celetukan dari beberapa orang lawan jenis "laki - laki" tentang standart memilih pasangan “jangan cari istri terlalu pinter”, “jangan cari istri terlalu mandiri” susah nanti. Heheheheh..saya tertawa dalam hati, gini nih contoh mental tempe dari seorang lawan jenis. Merasa takut dengan kepintaran seorang perempuan adalah hal yang menggelikan menurut saya. Sebagai seorang perempuan saya mengangap anda adalah lawan jenis yang gagal dalam bersikap, bersaing dan berperan menjadi seorang imam. Eh ternyata menurut riset dibawah ini lawan jenis itu termasuk mahluk yang labil, selama ini mereka sering bgt bilang bahwa perempuan adalah salah satu mahluk labil. Tapi mereka tidak sadar bahwa merekapun sebenarnya adalah mahluk labil. Pengennya punya pasangan pintar, tapi nyatanya mereka tidak sanggup berhadapan dengan pasangan yang lebih pinta

Dijaman modern seperti saat ini, perempuan dapat mengemban banyak peran, seperti menjadi seorang istri, ibu, rekan kerja, sahabat, leader, pengambil keputusan dan masih banyak lagi. Kadang kala kita begitu sibuk memenuhi tanggung jawab terhadap banyak hal sampai lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri. Saya merasa bahwa, menjadi diri sendiri, meluangkan waktu pribadi dan membahagiakan diri sendiri bukanlah sesuatu hal yang egois. Melakukan Hal Yang Membahagiakan  Sebagai salah satu anggota pecinta alam saat kuliah, saya sangat tertarik dengan alam. Saya tidak merasa keberatan menghabiskan banyak uang hanya untuk jalan – jalan, traveling, adventure dan liburan terutama ke tempat bernuansa alam dan belum pernah saya kunjungi. Kenapa sih suka bgt jalan – jalan? Karena secara penelitian banyak banget loh manfaat dari liburan. Semua orang pasti tahu kalau liburan bisa bikin kamu lebih bahagia. Lebih bagusnya lagi, kebahagian yang kamu rasakan setelah pulang dari liburan tersebut pas

Bangunan, atau lebih tepatnya saya menyebutnya dengan saung seadanya, berdiri di tengah – tengah area kosong tidak terpakai, becek, berlumpur dan terlihat dengan jelas sisa – sisa genangan air jika hujan turun. Saung tersebut tepat berdiri didepan sekolah SD terpencil disalah satu kabupaten di Serang, Anyer, Banten, SD yang berdiri di tengah – tengah pemukiman warga, SD tersebut bernama SD Siring. Saung yang dibangun atas sumbangan berbagai pihak ini kini berfungsi sebagai kantin penghilang lapar dan dahaga para anak murid. Tempat mereka menghilangkan penat dan kebosanan setelah isi kepala mereka dipenuhi dengan berbagai soal dan pelajaran, saung tersebut menjadi tempat mereka bersosialisasi dan bercengkrama sambil bermain dengan para teman sepermainan. Apakah jaman memang sudah sudah berubah? saya tidak menemukan arti kebersihan dalam makanan mereka dan tidak ada permainan yang menggunakan aktifitas fisik. Mendatangi tempat baru seperti ini benar – benar mengajarkan art

Kau bisa membayar orang untuk mengajar Tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli Ini adalah kelas inspirasi pertama ditahun 2019, resolusinya tahun ini kegiatan social harus makin sering diikuti. Siang ini untuk kesekian kalinya saya kembali berpartisipasi. Saya sadar sebagai seorang engineer lapangan ilmu mengajar tidak pernah diajarkan dalam dunia teknik yang lumlah saya geluti. Hanya sedikit panggilan jiwa yang membuat saya tergerak untuk terus aktif mengikuti kegiatan social. Mengajar bukan lah profesi utama saya, hanya menyalurkan hobi yang sepertinya terpendam dan berharap selalu bermanfaat. Mengajar adalah salah satu kegemaran, kegemaran yang saya selalu rasakan dalam keramaian dan tawa penuh riang para anak kecil. Saya berusaha mencapai sebuah kesimpulan yang sangat berpengaruh saat saya berada di dalam kelas. Saya pengajar, dan saya adalah unsur penentu utama dalam kelas tersebut. Pendekatan secara emosional antara saya dan anak murid yang akan menciptakan ikl

Apa yang harus disadari ketika kita memutuskan untuk menjadi relawan suatu kegiatan? Pelajarannya? Maknanya? Manfaatnya? Kelas Inspirasi mengajarkanku banyak sekali hal baru, teman baru dan pengalaman baru, selain itu kami para relawan menyadari bahwa. Berbakti pada negeri adalah panggilan dari hati. Kenapa panggilan dari hati? kerena sebagai salah satu wadah acara yang menjembatani para professional untuk membagi pengalamanya, tidak semua professional tertarik untuk terlibat didalam acara ini, karena para relawan pengajar harus mengenyampingkan kesibukanya, mengalokasikan beberapa jam waktunya setiap malam untuk koordinasi, mengorbankan waktu weekendnya yang berharga, bahkan nominal dalam bentuk materi hanya untuk ikut berpartisipasi. Tidak ada alasan pendorong yang lebih baik selain “penggilan dari hati”. Arti sejati kehidupan adalah mengabdi pada nilai-nilai kemanusiaan. Profesiku sebagai engineer ternyata bisa bermakna bagi para anak bangsa Salah satu